Program Write & Brew dan Literary Coffee

Setelah kemarin Kopling sempat mengumumkan beberapa pameran visual yang akan meramaikan kegiatan Kemang Art & Coffee Festival 2014 tanggal 28-30 November mendatang di Galeri 678, seperti Pameran Kopi Keliling Volume 0 bertema Salah Kaprah, Pameran Silakan Ambil dari SUMMON Studio, Pameran Suryakanta dari Sketsaku, Pameran Higher than the Sky dari Aceking Squad x Malam Puisi, serta Pameran SEE(W)NTING dari Junk Not Dead, kali ini Kopling mau mengumumkan tentang Program Kopi dan Buku: Write & Brew dan Literary Coffee!

Kok tiba-tiba ke sastra ‘pling?

Iya dong, karena di Kemang Art & Coffee Festival 2014 ini Kopling berkolaborasi nggak hanya dengan komunitas visual yang lain, tapi juga dengan komunitas dan penggerak di bidang sastra yang membuat Program Write & Brew dan Literary Coffee ini, yaitu Tanam Ide Kreasi, Kata Bergerak, dan Fiksi Mini.

Para narasumber yang akan hadir di Program Write & Brew adalah:

Prawoto Indarto

Prawoto Indarto adalah penulis The Road to Java Coffee. Beliau dikenal sebagai sejarawan, penulis, dan pakar tentang kopi jawa.

Zen RS

Zen RS adalah seorang penulis. Ia pernah menyusun novel Jalan Lain ke Tulehu dan kumpulan cerpen Traffic Blues. Ia juga suka menulis tentang sepak bola dan sejarah.

Eposter_Kopi-&-Buku_Write-&-Brew

Sementara itu, para narasumber yang akan hadir di Program Literary Coffee ini adalah:

Eka Kurniawan

Pria lulusan Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada ini lahir di Tasikmalaya, Indonesia, pada 1975. Ia menulis Cantik Itu Luka (2002), Lelaki Harimau (2004), Gelak Sedih (2005), Cinta Tak ada Mati (2005), dan buku terbarunya Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2014). Beberapa karyanya diterjemahkan dalam bahasa Inggris, seperti Man Tiger (Verso, 2015) dan Beauty is a Wound (New Directions, 2015).

Joko Pinurbo

Joko Pinurbo lahir di Pelabuhan Ratu, Sukabumi pada 1962. Ia adalah lulusan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta. Joko Pinurbo pernah menjadi redaktur Basis, Gatra, dan Sadhar terbitan IKIP Sanata Dharma. Sebagai penyair beliau telah banyak berkarya dan memperoleh penghargaan. Karyanya antara lain kumpulan puisi Celana (1999), Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Pacarkecilku (2002), Kekasihku (2004). By the way, kamu udah baca buku terbarunya yang berjudul Surat Kopi belum?

Laksmi Pamuntjak

 Laksmi Pamuntjak lahir di Jakarta pada 1971. Ia adalah seorang penyair, penulis kuliner dan novelis asal Indonesia. Ia pernah menulis dua kumpulan puisi Ellipsis (2005) dan The Anagram (2007). Ia juga menulis dan mengedit buku puisi dan esai dari Goenawan Muhamad. Karyanya yang lain, Amba: Sebuah Novel (2012), pernah lolos dalam finalis Penghargaan Sastra Khatulistiwa.

literary-coffee-tanam-ide-kreasi-bersama-laksmi-pamuntjak-eka-kurniawan-joko-pinurbo

Seru kaaan? Jangan sampai kelewatan acara Kemang Art & Coffee Festival dan dapatkan kesempatan untuk ketemu dan memperoleh ilmu dari para penulis ini!

Untuk informasi lebih lengkap, silakan kunjungi: kopidanbuku.net.

 

About author

Prihatmoko Moki

Prihatmoko Moki sudah menekuni bidang visual art sejak lama. Pria yang lahir dan besar di Jogja ini sering diikutkan lomba-lomba menggambar tingkat kecamatan dan provinsi. ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official