Mencicipi Kedai Kopi di Seoul

Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi Seoul, Korea Selatan. Sebelum saya berangkat, seorang teman dari Kopi Keliling meminta saya untuk mampir dan mencicipi kedai kopi di sana, mengingat katanya kedai kopi adalah sebuah kultur yang tidak terpisahkan dari masyarakat Seoul. Awalnya saya ragu, karena sesungguhnya saya tidak terlalu mengerti tentang masalah kopi. Namun teman saya itu berhasil meyakinkan saya dan mengatakan bahwa saya hanya perlu untuk mencicipinya saja. Saya pun akhirnya menyanggupinya. Teman saya itu akhirnya menitipkan “uang saku” ngopi dan sebuah daftar kedai kopi yang (konon) katanya paling OK di Seoul.

Sesampainya di Seoul, ternyata yang namanya kedai kopi itu memang sangat banyak. Mulai dari kedai kopi franchise asal Amerika macam Starbucks, kedai kopi franchise lokal seperti Angel-in-us Coffee, kedai kopi yang bertema seperti Hello Kitty Cafe, sampai kedai-kedai kopi independen. Sepengamatan saya, kedai-kedai kopi ini memang selalu relatif ramai dikunjungi. Pada umumnya, kedai-kedai kopi ini ada di daerah yang ramai dikunjungi anak-anak muda. Biasanya daerah sekitar universitas.

Sebelum berangkat, teman saya memberikan daftar yang berisi sekitar 5 kedai kopi yang katanya paling top di Seoul. Namun pada akhirnya, saya hanya berhasil mendatangi 2 dari kedai kopi tersebut. Kedua kedai kopi ini berada di daerah yang sama, yaitu daerah Hongdae. Kedai kopi pertama yang saya kunjungi adalah 5extracts. Menurut teman saya, ini adalah salah satu kedai kopi yang terkenal paling OK. Cukup meyakinkan memang, karena di depan kedai kopi ini ada sebuah tulisan yang menyatakan bahwa 5extracts ini adalah “house of the 2010 Korea Barista Champion, Choi Hyun Sun.” Wow, menarik.

Seoul-1

Interior 5extracts ini bagus dan terkesan nyaman. Tapi menurut saya sih kedai-kedai kopi di Indonesia juga tidak kalah. Saat berada di depan tempat untuk order, saya baru sadar bahwa teman saya tidak berpesan kopi apa yang harus saya coba. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba dua jenis kopi, yaitu espresso dan latte. Espressonya rasanya agak terlalu kuat buat saya, tapi lattenya menurut saya enak sekali. Rasanya gurih. Saya tidak akan pura-pura bisa menjelaskan lebih lanjut karena jujur saja saya memang tidak mengerti.

Untuk berbagi pengalaman dengan teman saya di Jakarta, akhirnya saya memutuskan untuk membeli biji kopi yang diroast sendiri oleh 5extracts. Karena saya tidak mengerti mana yang enak, akhirnya saya memutuskan untuk membeli yang paling mahal, dengan anggapan yang mahal harusnya paling enak. Pilihan saya jatuh kepada biji kopi yang bernama Costarica Red Honey. Perbedaan harganya cukup mencolok: dimana biji kopi yang lain “hanya” dijual 6000 won/100gram, Costarica Red Honey ini dijual 12,000 won/100 gram! Wah harusnya spesial sekali.

Seoul-2

Seoul-3

(Kiri) Sekitar 5 buah Syphon berjejer di area manual brew. (Tengah) Container yang berisi beragam biji kopi yang tersedia di hari itu. (Kanan) Ini dia biji kopi termahal yang dijual di 5extracts. Konon sih rasanya cukup mirip dengan roastingan di Indonesia (dark)

Seoul-4

Dua minuman yang saya coba di 5extracts, masing-masing seharga 5,000 won (kurang lebih Rp. 50,000)

Dari 5extracts, saya berjalan beberapa blok menuju kedai kopi berikutnya (Ya, saya mencoba dua kedai kopi ini berturut-turut) yaitu Chan’s Espresso Bar. Chan’s Espresso Bar ini adalah sebuah kedai kopi di tikungan jalan yang bergaya minimalis. Hanya ada satu penjaga di kedai kopi ini yang sepertinya sih juga adalah pemiliknya. Satu orang ini mengurus semuanya: mulai dari menerima order, membuat kopi, sampai mengantarkan kopi ke meja customer.

Seoul-5

Di Chan’s ini saya memutuskan untuk memesan americano dan macchiato. Rasa kopi di sini menurut saya lebih light dan lebih masuk ke lidah saya. Tadinya saya ingin membeli biji kopi juga dari tempat ini, tapi setelah dihitung-hitung, ternyata saya sudah over budget. Kopi memang cukup mahal di Seoul. Harga satu cangkirnya berkisar antara 5000 sampai 7000 won (sekitar Rp. 50,000 – Rp. 70,000).

Seoul-6

Selain dua kedai kopi yang katanya terbaik ini, saya juga sempat berkunjung ke kedai kopi yang tematis. Tempat yang saya datangi adalah 1st Shop of Coffee Prince, kedai kopi yang merupakan tempat shooting sebuah drama Korea yang punya judul sama. Kedai kopi yang satu ini sangat ramai. Kebanyakan sepertinya adalah fans dari drama Korea tersebut. Dinding interior kedai kopi yang satu ini dipenuhi coret-coretan para fans. Sangat menarik. Sayangnya, kopi di tempat ini mahal (kurang lebih sekitar Rp. 70,000) dan rasanya kurang enak. Namun hal paling menarik di tempat ini justru adalah seorang waitressnya yang ternyata lancar berbahasa Indonesia! Ternyata si waitress ini pernah 10 tahun tinggal di Indonesia. Wow!

Begitulah kurang lebih pengalaman singkat saya mencoba beberapa kedai kopi di Seoul. Bagi pencinta kopi yang hendak mampir ke Seoul, sepertinya wajib untuk menjajal kedai-kedai kopi di sana, mengingat memang ada banyak sekali kedai kopi yang menarik di Seoul. Ada yang mau langsung berangkat?

Artikel oleh: Jerry Hadiprojo

About author

Menembus Batas Melalui Musik

Musik populer Indonesia era Orde Lama memiliki ciri khas yang cukup kental. Di era tersebut, seperti juga layaknya musik populer yang tumbuh di berbagai negara ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official