Kalau hari Jumat kemarin umat Kristiani merayakan hari Jumat Agung, hari ini mereka (atau, kita) merayakan Paskah. Dan perayaan Paskah itu identik dengan telur paskah.
Bagi yang belum tahu, telur paskah ini sebenarnya bukan budaya Kristiani – meskipun telur itu melambangkan kubur Kristus yang kosong, sebagai pengingat bahwa Kristus bangkit dari kematian di hari Paskah. Tapi sebenarnya, telur “paskah” tertua, yaitu telur yang dihias, sudah ditemukan 60.000 tahun yang lalu di Afrika. Lalu telur burung unta yang diwarnai dengan warna emas dan perak banyak ditemukan di pemakaman orang-orang Sumeria dan Mesir sekitar 5.000 tahun yang lalu. Tradisi ini lalu ditiru oleh umat Kristen Mesopotamia yang mula-mula. Telur mereka diwarnai dengan warna merah, sebagai pengingat akan darah Kristus yang tercurah pada saat penyaliban.
***
Ada seorang perempuan setengah baya, Linda Hupert, yang mahir membuat telur-telur paskah khas Ukraiana. Telur-telur itu sebagian mempunyai pola geometris, bunga poppy merah (bunga nasional Ukraina), dan beberapa di antaranya mempunyai corak seperti seni suku Mayan.
Orang-orang Ukraina memang sejak jaman purba sudah menghias telur, dan seni ini diberi nama “pysanky”. Saat ini, desain telur-telur paskah Ukraina coraknya sudah semakin beragam dan lebih modern. Warna-warna yang digunakan pun sudah lebih berani.
Linda belajar menghias telur paskah bukan dari orangtuanya, tapi dari teman-temannya dan dari buku, ketika dirinya masih berusia 8 tahun. Orangtuanya memang kelahiran Ukraina, tapi mereka lalu hijrah ke Amerika Serikat.
Meskipun otodidak, karya-karya Linda sangat indah dan saat ini dirinya mengajar cara menghias telur paskah di banyak acara dan juga di gereja-gereja, juga banyak museum, termasuk di Ukrainian Museum Archives di Tremont.
Tapi, bagaimana cara Linda menghias telur paskah? Pertama-tama, dia memilih telur yang akan dihias, lalu digambari dengan pensil. Untuk membuat lubang pada telurnya, dia menggunakan alat khusus agar isi telur keluar. Isi telur itu nggak dibuang, tapi dijadikan pewarna awal untuk kulit telur.
Menurut Linda, untuk menghias kulit telur paskah ala Ukraina, dibutuhkan ketepatan dalam berhitung, karena menggunakan banyak pola geometris. Selain itu, bagaimana pun desainnya, Linda selalu menyertakan simbol-simbol kekristenan dalam karyanya: lingkaran adalah lambang keabadian, segi tiga adalah lambang Trinitas, dan tetesan air mata adalah lambang Perawan Maria.
Bagi Linda, tetap dapat menghias telur paskah dan bahkan mengajar adalah sebuah keajaiban. Pasalnya, 6,5 tahun yang lalu mobil yang ditumpanginya pernah bertabrakan dengan kereta api. Akibatnya, dirinya mengalami luka parah, dan dia harus belajar untuk berjalan lagi. Untungnya, saat ini dirinya sudah pulih seperti sedia kala.
Selamat Hari Paskah bagi yang merayakan, dan selamat berburu telur!
Website: planetegg.org
