Katakanlah kamu seseorang yang ingin berinvestasi, bagaimana cara kamu dan apa yang akan kamu jadikan investasi? Menabung di bank mungkin cara yang paling aman, tapi kurang menguntungkan karena bunga bank yang semakin lama semakin sedikit. Lalu apa? Properti, emas, valuta asing, saham? Semuanya sebenarnya serba beresiko, termasuk berinvestasi dalam bentuk karya seni, atau lukisan, lebih tepatnya.
Pada akhir bulan Februari 2014 ini, terbit sebuah buku yang berjudul “Art as an Investment? A Survey of Comparative Assets” yang ditulis oleh Melanie Gerlis dan diterbitkan oleh Lund Humphries. Gerlis adalah seorang editor bursa pasar seni untuk The Art Newspaper, dan dirinya membandingkan resiko jika kita berinvestasi dengan lukisan dibandingkan dengan aset lainnya, seperti emas dan properti.
Menurut Gerlis, lukisan nggak nilai intrinsik, dan orang-orang yang punya pengetahuan banyak tentang seni di pasaran biasanya adalah para makelar benda seni, dan merekalah yang menentukan harga. Jadi, bukan para investor itu sendiri yang menentukan harga. Orang-orang yang berkecimpung di dalam bursa perdagangan lukisan tentunya nggak akan mengatakan bahwa lukisan adalah investasi yang buruk. Harga lukisan memang nggak bisa diduga, dan hal ini terjadi pada lelang yang terjadi minggu lalu di London, saat Christie’s melelang salah satu lukisan karya Alberto Burri, dan Sotheby’s melelang lukisan dari pelukis yang sama dengan judul yang berbeda.
Lukisan Burri yang terjual di Christie’s laku dengan harga $7.6 juta, sementara yang dijual oleh Sotheby’s hanya laku terjual seharga $6 juta – padahal sebenarnya lebih banyak peminatnya dan seharusnya harganya bisa lebih tinggi dari itu. Hal ini bisa terjadi, karena lukisan yang terjual di Christie’s berasal dari koleksi yang dianggap “penting”.
Buku ini sebenarnya bukan ancaman bagi para kolektor benda seni, tapi lebih bertujuan untuk menghimbau siapapun untuk lebih hati-hati ketika mereka ingin membeli benda seni untuk investasi. Belum lagi informasi tentang harga dan kepemilikan benda seni yang biasanya dirahasiakan. Hal ini tentunya sangat riskan.
Intinya adalah, membeli benda seni kalau tujuannya hanya untuk koleksi sih silakan saja, tapi kalau untuk investasi, sebaiknya dipikirkan dulu baik-baik.
Sumber foto: aaa.si.edu