Ketika seorang pecandu kopi sedang hamil, gangguan ginjal, atau penyakit lainnya, biasanya dokter menyarankan atau bahkan melarangnya untuk minum kopi sama sekali. Tapi ada juga dokter yang menyarankan pasiennya yang nggak bisa nggak minum kopi untuk beralih ke kopi decaf. Tapi, benarkah kopi decaf itu benar-benar aman dan bebas kafein?
Berita buruknya adalah, kopi decaf masih tetap mengandung kafein, tapi kadarnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan kopi biasa. Kopi biasa mengandung sekitar 85 miligram kafein per cangkir, sementara kopi decaf konon mengandung antara 3 sampai 15.8 miligram kafein per cangkir. Jadi kalau dokter menyarankan kamu untuk menghindari kafein sama sekali, kopi decafpun sebaiknya jangan kamu minum.
Dr. Roland Griffiths, seorang profesor dari John Hopkins School of Medicine mengatakan bahwa kafein dengan dosis 10 miiligram saja dapat memperparah keadaan orang yang menderita gangguan psikologis seperti terlalu gampang cemas, misalnya, juga dapat mempercepat detak jantung dan tekanan darah. “Seseorang yang minum 5 sampai 10 cangkir kopi decaf itu setara dengan minum 1 sampai 1 cangkir kopi biasa,” tambah Bruce Goldberger, Ph. D., profeseor dan direktur UF’s William R. Maples Center untuk pengobatan forensik.
Perlu diingat bahwa decaf itu berbeda dengan caffein-free, dan sebaiknya orang-orang yang harus menjauhi kafein nggak minum minuman kopi yang bahan dasarnya terbuat dari espresso, juga minuman yang mengandung kafein lainnya, seperti Coca Cola yang setiap porsinya mengandung 31 miligram kafein.
Kalau kamu termasuk orang yang harus mengurangi konsumsi kafein tanpa harus berhenti minum kopi, sebenarnya kopi decaf adalah pilihan yang tepat. Tapi karena proses pembuatan kopi decaf itu beragam, pilihlah kopi yang melalui proses decaf dengan air, bukan yang dengan cara kimiawi.
Jadi, gimana sih caranya para pabrik kopi decaf itu mengurangi kadar kafein dalam biji kopi mereka? Pertama, mereka merendam biji kopi itu ke dalam air agar lembut dan kafeinnya keluar. Kemudian biji kopi dan air itu dipanaskan agar kafeinnya benar-benar keluar, tapi rasanya tetap diserap oleh si biji kopi. Kalau kamu membeli kopi decaf, perhatikan kemasannya. Pilih yang bertuliskan “naturally decaffeinated” karena artinya kopi itu sudah mengalami proses ini, meskipun sebenarnya dalam prosesnya tetap saja proses ini menggunakan zat kimia, yaitu ethyl acetate. Tapi, zat kimia ini nggak berbahaya. Lain halnya jika dalam proses itu, mereka menggunakan methylene chlorid yang katanya dapat menyebabkan kanker pada manusia, juga trichloroenthylene, yang untungnya sekarang sudah nggak ada yang memakainya lagi.
Kamu juga bisa memilih kopi decaf yang menurut kemasannya mengalami proses “Swiss water process”, karena metode ini juga tergolong aman. Hampir mirip dengan cara di atas, biji kopi direndam di dalam air, tapi setelah nggak dipanaskan. Dalam cara ini, biji kopi yang sudah direndam air harus melalui arang atau filter yang mengandung karbon untuk menghilangkan kafeinnya. Proses ini lebih aman dari yang di atas, karena mereka sama sekali nggak menggunakan bahan kimia.
Semoga kita semua selalu sehat ya!
Sumber foto: Todd Zapo