Joko Pinurbo (Jokpin) adalah salah seorang penyair yang mampu membuat objek sederhana menjadi jenaka dan penuh makna. Untaian puisinya tidak panjang dan pemilihan katanya tidak rumit, tapi setiap kata bisa berpadu dengan harmonis menghasilkan pelajaran tentang kehidupan.
Sebagai penyair, Jokpin mengaku kalau ia sangat terinspirasi dari almarhum Sapardi Djoko Damono. Buku Duka-Mu Abadi karya Pak Sapardi jugalah yang mengantarkan dirinya ke jalan kepenyairan sekarang ini. Namun, perjalanan penulisan Jokpin tidak semudah kelihatannya.
Jokpin pernah membakar sebagian besar karya-karya lamanya yang dianggap tidak layak. Tujuannya agar ia bisa membuang masa lalu, mengosongkan kembali isi kepala, dan mulai belajar lagi dari nol. Bagi Jokpin, menjadi penulis, termasuk penyair, harus rajin melakukan riset. Ia menghabiskan waktu meneliti banyak penyair dan bereksperimen dengan banyak penulisan selama sekitar 15 tahun sebelum akhirnya berhasil menerbitkan buku puisi Celana yang diterima banyak orang.
Hingga kini, karya yang ditelurkan Jokpin selalu dinanti-nanti oleh penggemar setianya. Ada banyak sekali masukan tentang proses menulis di obrolan ini. Dengarkan selengkapnya di podcast buku Main Mata.