[Podcast Buku Main Mata] Ketika Cinta harus Berjarak, Saatnya Kesetiaan Diuji (Sandiwara Sastra Helen Menunggu di Amsterdam, Alih Wahana Novel Karya Pidi Baiq)

Ada rasa bahagia di balik sebuah harapan. Keinginan supaya suatu hal menjadi kenyataan, terlepas dari berapa lama waktu yang dibutuhkan atau berapa besar usaha yang diperlukan. Namun, bagaimana jika harapan tersebut justru memberikan kebahagiaan semu?

Di suatu masa di era kolonial, seorang perempuan berdarah Belanda bernama Helen dan seorang laki-laki pribumi bernama Sukanta menjalin hubungan asmara. Setelah melalui banyak rintangan karena perbedaan ras dan kasta, mereka berdua dapat bersatu dan berjanji teguh sehidup semati, hingga tentara Jepang masuk ke Indonesia dan memporakporandakan rencana kecil rumah tangga mereka. Tanpa diduga-duga, Helen dan Sukanta harus dipisahkan oleh jarak, tanpa ada kemungkinan jelas kapan dapat bertemu kembali.

Hingga hari tuanya, Helen yang bermukim di Belanda tetap menaruh harapan kalau suatu saat ia akan bertemu kembali dengan cinta sejatinya, karena mereka pernah berucap, “Tidak ada yang bisa memisahkan kita. Perang dan kebencian sebesar apa pun. Juga waktu. Juga kematian.” Bagi Helen, masa lalu terasa begitu dekat, menemani masa tuanya seorang diri di apartemennya di Amsterdam.

Cerita tersebut merupakan kisah di dalam buku Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq. Novel ini dialihwahanakan oleh Kemdikbud RI, Titimangsa Foundation, dan Kawan-kawan Media menjadi Sandiwara Sastra berjudul Helen Menunggu di Amsterdam yang bisa didengarkan di Podcast Budayakita.

Sandiwara Sastra Helen Menunggu di Amsterdam diperankan oleh Marsha Timothy sebagai Helen Maria Eleonora, Vino G Bastian sebagai Sukanta, dan Nicholas Saputra sebagai Narator. Disutradarai Gunawan Maryanto & Alih Wahana oleh Ahda Imran. Produser Happy Salma dan Yulia Evina Bhara.

Di bab ini, Patricia Wulandari kembali mengajak Arnell, pemilik Podcast Ceritanya Pendek, Artinya Panjang, untuk membahas isi dari cerita Helen Menunggu di Amsterdam di podcast buku Podcast Main Mata. Selamat mendengarkan!

About author

Cat Gouache, Apa Bedanya dengan Cat Air?

“Gwosh”, kira-kira begitu cara pengucapannya dengan aksen Perancis, sejenis cat air yang digunakan sejak lama tapi sedikit orang yang tahu tentang keberadaan dan pemakaiannya saat ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official