Tanggal 26 Mei lalu Kopling mampir ke pembukaan pameran Map’s Reimagined yang diadain di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang. Seperti yang sudah-sudah, Dia.Lo.Gue sering membawa seniman muda untuk berpameran di sana.
Pameran dibuka oleh kata sambutan dari FX Harsono yang bercerita bagaimana menurutnya tidak banyak dijumpai seniman muda di Jakarta. Lebih banyak di kota Bandung dan Jogja, lanjutnya. Sebenarnya Kopling kurang setuju 100% sama pernyataan beliau, buktinya di tahun lalu para ilustrator yang pameran di Kopi Keliling 2011 juga sangat berpotensi menjadi seniman besar nantinya. Nah, melanjutkan pernyataannya, setelah mendapati ‘kenyataan’ tersebut, beliau bertemu dengan Hermawan Tanzil yang pada akhirnya berbuntut menjadi pameran bertajuk Map’s Reimagined tersebut.
Secara harafiah, ‘pemetaan’ adalah upaya untuk menggambarkan sebuah area dan hubungan antara elemen-elemen spasial yang termasuk di dalamnya, seperti wilayah, arah, kontur lanskap, dan sebagainya. Perbatasan tersebut dibuat berdasarkan berbagai alasan. Di dalam sebuah peta, titik yang ditempati oleh seseorang disebut sebagai ‘posisi’, dan semakin kompleksnya peta itu, semakin rumit juga hubungan antar-posisi di dalamnya. Begitu yang tertulis di penjelasan tentang pameran Map’s Reimagined oleh Mitha Budhyarto selaku kurator.
Melalui karya-karya yang ditampilkan, pameran ini berusaha menggambarkan posisi kita dalam kehidupan yang sesungguhnya dapat dibayangkan sebagai sebuah peta yang terdiri dari berbagai teritori, dimana di dalamnya kita menduduki berbagai jenis posisi. Di posisi tersebut pun kita dituntut untuk melakukan hal-hal yang mungkin tidak kita sukai agar kita bisa tetap menempati posisi tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh karya Natasha Tontey yang berjudul “Rhyme Stew”, menggambarkan dirinya yang ‘lumer’ di tengah tuntutan pekerjaannya sehari-hari sebagai creative.
Ada juga ‘rumah bedeng’ warna-warni yang dalamnya dipenuhi oleh potongan-potongan gambar yang ditempel di dinding. Nuansa ‘remang-remang’ khas a la warung pinggiran pun melengkapi detail dalam rumah tersebut.
Terus juga ada karyanya Ika Putranto yang nggak kalah keren. Menggambarkan ‘pemetaan’ ulang bentuk hewan-hewan. Kalau dilihat dari angle tertentu, kita bisa seakan melihat bentuk utuh hewan tersebut. Hmm, susah untuk dijelasin lewat kata-kata sih… Coba kamu lihat aja foto-fotonya di bawah ini. he he he…
Selain pameran Map’s Reimagined, pada hari itu juga ada acara pasar seni Dia.Lo.Gue yang namanya SMART DIA.LO.GUE. Nampilin berbagai karya seni dan produk kreatif baik dari perorangan maupun brand, acara yang rutin diadain Dia.Lo.Gue ini pas banget buat kamu yang hobby hunting produk seni yang super keren. Yang belum sempat mampir, tungguin aja acara SMART DIA.LO.GUE berikutnya.
Sebuah pameran yang cukup seru dengan karya-karya yang beragam, mulai dari lukisan, instalasi, foto, sampai multimedia. Lihat karya-karya lain yang ada di pameran Map’s Reimagined di bawah ini… enjoy.