Psychedelic Art

Psychedelic art adalah seni yang proses penciptaannya terinspirasi oleh pengalaman-pengalaman “psychedelic” atau bentuk kesadaran akibat obat-obatan yang menyebabkan semacam halusinasi. Kata “psychedelic” sendiri diciptakan oleh seorang psikolog asal Inggris, Humphry Osmond. Psychedelic mempunyai arti “manifestasi pemikiran”. Bentuk seni ini berkembang di akhir tahun 1960-an, dan saat itu yang banyak mengambil bentuk ini adalah musik rock – termasuk posternya, sampul albumnya, dan sebagainya. Jadi, awalnya bentuk seni ini lebih bersifat literal ketimbang visual. Dalam perkembangan seni surealis, psychedelic art ini juga sempat memberi pengaruh, seperti karya-karya yang dibuat oleh Remedios Varo dan Andre Masson.

Ada sebuah efek gangguan kejiwaan dalam ilmu psikologi akibat dari obat-obatan yang mengandung LSD (Lysergic acid diethylamide) di mana para penderitanya mengalami kecemasan, paranoia, dan delusi. LSD ini pertama kali ditemukan oleh Albert Hoffman pada tahun 1943, dan pada 1947 Sandoz, sebuah pabrik farmasi, membuat obat yang disebut dengan “Delysid” untuk mengobati gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh obat-obatan terlarang (ganja, misalnya) ini. Psychedelic art adalah salah satu “hal baik” yang tercipta ketika penderitanya yang seorang seniman menderita gangguan ini.

496

545_3

545

Karya-karya Sarah Moli Newton Applebaum (umber: designboom.com)

Itu di masa yang lalu. Di masa sekarang, seniman penganut bentuk psychedelic art belum tentu juga seorang penderita LSD. Seperti Sarah Moli Newton Applebaum, misalnya. Seniman yang berasal dari California ini dalam karyanya malah mencoba untuk mengeksplorasi dunia seni dengan menggabungkannya dengan simbol-simbol psikologis, seperti yang dapat kita lihat dalam foto-foto di atas.

Ada juga sekumpulan seniman yang berkolaborasi membuat instalasi dengan menggunakan rel kereta api mainan dan elemen-elemen seru lainnya.

1

2

Instalasi psychedelic di seluruh ruangan pameran di UMMA Museum (sumber: designtaxi.com)

Instalasi psychedelic ini memenuhi seluruh ruang pameran di UMMA Museum dengan warna biru terang, dan terhubung dari lantai ke tembok-tembok dalam ruangan tersebut.

Lalu, ada juga seorang seniman dari New York, Joe Mangrum, yang sudah menghabiskan waktu selama 8 tahun untuk menggambar pola-pola dan desain yang sangat indah dan menghipnotis di jalan-jalan di New York dengan… pasir berwarna. Bentuk geometris yang diuat oleh Mangrum selintas mirip mandala, tapi dia juga menggabungkannya dengan elemen-elemen desain kelautan yang membuat karyanya menjadi semakin unik.

sand-paintings-joe-mangrum-1

sand-paintings-joe-mangrum-4

sand-paintings-joe-mangrum-14

Karya seni dari pasir karya Joe Mangrum (sumber: boredpanda.com)

Yang paling menarik sebenarnya adalah karena karyanya selalu tersapu bersih ketika angin bertiup. Ada makna psikologis mendalam yang dapat kita renungkan saat berpikir keunikan Mangrum dalam berkarya: Apakah kehilangan itu membuat sesuatu bertambah nilainya, atau malah berkurang? Apakah sebagai manusia kita sering kali terlalu sulit untuk melepaskan diri dari perasaan yang membahagiakan atau sebuah keindahan?

joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official