Kalo kamu belum pernah ke Australia atau tinggal di Australia, coba deh ngobrol sama orang Australia tentang kopi. Kamu akan menemukan bahwa mereka ternyata juga sama fanatiknya sama kopi kayak orang Italia. Perusahaan-perusahaan kopi raksasa bahkan nggak bisa mengubah selera orang Australia terhadap kopi. Orang Australia terkenal sangat rewel dengan kopinya, dan industri kopi lokal sangat berkembang pesat di sana.
Dulunya, minuman yang palinng bikin orang Australia terobsesi adalah rum, baru kemudian teh. Dan kedua minuman itu langsung tergantikan oleh pesona kopi ketika Ivan Repin, seorang pengungsi asal Rusia membuka coffee shop pada tahun 20-an di Australia dan sejak itu kopi jadi ngetop banget di sana.
Dengan makin bertambahnya orang yang berimigrasi ke Australia, budaya ngopi di sanapun jadi semakin kuat. Selera mereka terhadap kopipun semakin lama semakin baik. Orang-orang Australia cukup puas dengan latte yang sederhana atau kopi hitam yang dibuat sempurna. Di Australia saat ini jumlah mesin espresso yang beroperasi lebih banyak dari negara-negara lain, kecuali Italia. Para barista yang berasal dari Australia juga terkenal piawai dan banyak mendapat lamaran untuk bekerja di seluruh dunia. Sementara cafe yang bergaya Australia saat ini menjadi trend di London, New York, dan Paris. Bahkan ada yang bilang kalo beberapa coffee shop di Indonesia, khususnya Jakarta, bikin orang teringat dengan suasana ngopi di Australia. Nggak heran, mengingat banyaknya orang Indonesia yang pernah dan masih tinggal di negeri kangguru ini ya.
Orang Australia sudah beralih dari kopi instan ke espresso sejak para imigran asal Italia datang ke Australia sekitar tahun 50-an, dan mereka membuat gaya yang lebih segar, berbeda dengan gaya Italia.
Apa bedanya penggemar kopi di Italia dan di Australia? Orang Italia cenderung masuk ke dalam sebuah cafe, meminum espresso, lalu keluar. Sementara orang Australia yang menempatkan mesin espresso di tempat yang paling membanggakan, lebih banyak melakukan pertemuan di coffee shop. Hubungan antara barista dengan pelanggannya juga lebih erat. Coffee shop ala Australia lebih ramah, lebih santai, dan lebih egaliter dari tempat-tempat yang menjual alkohol atau restoran-restoran kelas atas.
Para pekerja perempuan pun lebih nyaman untuk melakukan pertemuan bisnis dan rapat di coffee shop daripada di pub. Coffee shop di Australia kurang lebih fungsinya mirip seperti English Pub di Inggris.
Pelanggan kopi di Australia juga lebih pemilih. Mereka akan lebih memilih untuk datang ke coffee shop yang baristanya bisa membuat kopi lebih enak dan lebih baik. Makanya nggak heran kalau ada coffee shop yang ramai banget, sementara coffee shop di sebelahnya sepi pengunjung, karena orang Australia udah tau banget mana kopi yang dibuat secara benar, mana yang nggak.
Menurut mereka, kopi buatan sebuah coffee shop raksasa dari Amerika yang merajalela di mana-mana, termasuk di Indonesia itu, kopinya terlalu sedikit, sementara susunya kebanyakan. Sangat nggak sesuai dengan selera mereka, makanya perusahaan itu nggak sukses di negeri kangguru tersebut.
Rahasia untuk mencuri hati orang Australia melalui kopi adalah kopi yang dibuat dalam cangkir ukuran standar dengan rasa kopi yang kuat dan susu secukupnya aja.
Ternyata orang Australia sangat punya prinsip dalam minum kopi ya? Bagaimana dengan kita, yang sering “latah” dan sangat gampang terpengaruh dengan budaya luar?