“As a young girl in Mississippi, I had big dreams at a time when being a Negro child you weren’t supposed to dream big. I dreamed anyway. Books did that for me…. For me, those dreams started when I heard the stories of my rich heritage. When I read about Sojourner Truth and Harriet Tubman and Mary McLeod Bethune and Frederick Douglass, I knew that there was possibility for me.”
– Oprah Winfrey
Berapa banyak dari kita yang suka membaca? Sayangnya, harga kertas sekarang semakin lama semakin mahal, sehingga harga buku pun jadi ikutan mahal – padahal buku itu sangat penting. Nggak cuma membuat kita lebih pintar dan wawasan kita menjadi semakin luas, tapi juga sebagai hiburan. Solusinya? Perpustakaan. Tapi sepertinya, perpustakaan di Indonesia kurang begitu mendapat perhatian dari pihak-pihak terkait ya? Pengunjung perpustakaan di Indonesia kebanyakan pelajar, mahasiswa, dan mereka yang butuh riset.
Berbeda dengan yang terjadi di Amerika. Orang Amerika rajin membuat perpustakaan yang megah dan indah, karena memang rakyatnya masih banyak yang jadi pengunjung setia perpustakaan. Hari ini kita jalan-jalan ke beberapa perpustakaan di Amerika Serikat yang bangunannya paling unik yuk!
George Washington Carver Branch Library, Austin, Texas
Perpustakaan yang terletak di Angelina Street ini tadinya bernama “Colored Branch“, dan namanya baru berubah menjadi George Washington Carver Branch Library pada tahun 1947 untuk menghormati para penemu dan ilmuwan yang menjadi kebanggaan orang Afrika yang sudah menjadi warga negara Amerika.
Mural yang tergambar di dinding depan perpustakaan ini dibuat oleh John Fisher dan menceritakan seramnya jaman perbudakan sekaligus merayakan budaya orang Amerika keturunan Afrika. Perpustakaan ini berdiri atas permintaan mereka, dan inilah perpustakaan pertama di Amerika yang melayani warga kulit hitam.
Willard Library, Evansville, Indiana
Perpustakaan bergaya Victoria ini dibangun pada tahun 1885 dan merupakan perpustakaan tertua di negara bagian Indiana. Ironisnya, yang menjadikan perpustakaan ini terkenal bukan karena koleksi bukunya, melainkan cerita hantu yang beredar di sana.
Hantu yang berbentuk wanita berwarna abu-abu dan disebut dengan nama “The Grey Lady” ini sudah sering melakukan penampakan sejak tahun 1930-an, dan sejak itu sudah ratusan orang – termasuk polisi – yang pernah bertemu dengan perempuan ini. Dan setiap Oktober, perpustakaan ini mengadakan Ghost Tours…
Roscoe, South Dakota
Bentuknya memang lebih mirip rumah tua yang sederhana, ketimbang perpustakaan. Tapi perpustakaan mungil yang dibangun pada tahun 1932 ini sangat inspiratif. Yang mendirikannya adalah sekelompok komunitas perempuan yang menamakan diri mereka “Priscilla Embroidery Club”. Tanah tempat berdirinya perpustakaan ini adalah hasil donasi, sementara para perempuan itu mencari batu dan bahan bangunan lainnya, dan suami mereka yang membangun. Kedelapan perempuan itu bergiliran menjadi penjaga perpustakaan, juga sebagai tukang kebun dan bersih-bersih. Perpustakaan ini ditutup pada tahun 2002 karena mereka sudah sangat tua dan nggak sanggup lagi mengurusnya. Ketika itu ada sekitar 15,000 judul buku yang menjadi koleksi salah satu perpustakaan terkecil di Amerika Serikat ini.
Dari ketiga kisah di atas, terlihat sekali bukan, betapa budaya membaca itu sangat kuat di kalangan masyarakat Amerika Serikat? Dan betapa mereka sampai mencintai buku sampai sedemikian rupa…
Kapan terakhir kamu berkunjung ke perpustakaan, dan apa alasanmu ke sana?