Bagi para pencinta kopi, bau kopi mungkin salah satu hal yang mesti diperhatikan, karena bau kopi menjadi nilai tambah bagi kopi itu sendiri sebelum maupun setelah diminum. Manfaat dari wangi-wangian yang muncul dari kopi itu juga tidak sekadar dinikmati sebelum minum. Banyak juga yang mengakalinya dengan menjadikannya hal yang berguna untuk mengusir bau-bau tidak sedap.
Tanpa keharumannya, kopi mungkin hanya sekadar minuman pahit tapi tetap kaya manfaat. Sekali lagi, wangi-wangian kopi ini menjadi nilai tambah. Sensasi wangi kopi yang khas dapat kita rasakan karena senyawa atsiri (mudah menguap) yang dihasilkan ketika kita memanggang kopi. Senyawa-senyawa yang terbentuk dalam proses pemanggangan (roasting) sangat mirip dengan senyawa lain yang terbentuk dalam proses memasak.
Tapi sebenarnya mengapa sih seseorang menyukai wangi-wangian dari kopi? Menurut sains, karena kopi mengandung molekul-molekul yang baunya membuat menarik hati, termasuk sweet, spicy, fruity, floral, dan smoky. Tiap kopi memiliki aroma yang berbeda-beda, hal yang memengaruhinya adalah zat kimia yang terkandung dalam tiap biji kopi. Di antara wangi yang disebutkan di atas, terdapat perbedaan dalam zat kimianya. Ternyata juga, di dalam kopi ini mengandung senyawa yang aromanya sama seperti kubis busuk! Wah.
Hasil penelitian di tahun 2008 menemukan bahwa aroma biji kopi memengaruhi aktivitas gen dan protein di otak tikus, termasuk yang berhubungan dengan menghilangkan stres. Meskipun otak tikus dan manusia memiliki perbedaan, dari hasil penelitian ini sepertinya dapat ditarik kesimpulan kalau efek segar yang kamu dapatkan dari minum kopi mungkin bukan hanya karena kandungan kafein di dalam kopi!
Infografis di bawah ini mungkin akan mudah menjelaskan apa-apa saja yang terkandung dalam kopi sehingga memunculkan bau yang beragam.
Bagi kamu yang pencinta kimia, barangkali suatu saat kamu akan meneliti kopi dan menemukan zat-zat lain yang terkandung di dalamnya yang bermanfaat buat kita. Kenapa tidak?