Bila kopi biasanya sering menjadi rutinitas di pagi hari, kopi juga memiliki manfaat untuk ruangan, tubuh, hingga wewangian. Zat-zat yang terkandung dalam kopi menyebabkan kopi kaya akan manfaat sebelum ataupun sesudah diseduh. Tapi, kali ini yang akan kopling bahas adalah mengapa kopi memiliki aroma yang sedap dan enak diendus?
Tanpa keharumannya, kopi akan hanya berasa asam atau pahit karena senyawa asam organik. Cobalah kamu ambil secangkir kopi, lalu dekatkan hidung ke tepian cangkir sebelum tegukan pertama. Sensasi wangi kopi yang khas dapat kita rasakan karena senyawa atsiri (mudah menguap) yang dihasilkan ketika kita memanggang kopi.
Senyawa-senyawa yang terbentuk dalam proses pemanggangan (roasting) sangat mirip dengan senyawa lain yang terbentuk dalam proses memasak. Seperti, bau baking roti dari senyawa yang dihasilkan ketika gula bereaksi dengan protein disebut reaksi maillard.
Lalu, apa yang sebenarnya membuat kopi wangi?
Sekitar 800 senyawa berbeda dihasilkan dalam proses roasting. Reaksi ini adalah bentuk degradasi termal di mana gula dan protein membentuk senyawa yang mudah menguap. Sebagian besar reaksi ini terjadi dalam dinding-dinding tebal sel biji kopi yang bertindak sebagai ruang tekanan kecil. Walaupun, tidak benar-benar 800 senyawa ini menyumbangkan wangi yang sedap.
Green bean rasanya seperti rumput dan tanah ketika belum diseduh. Saat masih green bean, kita masih mendapatkan asam organik dan kafein dalam kopi yang kita minum tetapi tidak bisa merasakan sensasi yang utuh karena beberapa senyawa tidak bekerja maksimal.
source: lifehacker.com.au
Profil kopi saat dan setelah di-roasting mencakup 20 senyawa utama, beberapa senyawa mengandung nitrogen seperti piridim yang ketika dicium seperti bau busuk, sementara sisanya wanginya seperti buah (fruity). Campuran zat kimia yang ada pada biji kopi, akan membuat wangi kopi mencuat ketika di roasting hingga diseduh.
