Kopitiam Phoenam: Kedainya Pelaut

Pasti udah banyak dari kalian yang pernah mencoba ataupun tahu Kopi Tanah Toraja, salah satu kopi yang prestasinya membanggakan dan sudah cukup iconic akhir-akhir ini. Saya ngga akan bicara panjang lebar soal Kopi Toraja ini karena saya bukan orang yang teoritikal soal kopi. Kali ini saya mendapati kesempatan untuk menggambar bersama teman yang sudah lama sekali ngga nggambar bareng yaitu Puppetvector. Dulu kita sama-sama gambar bareng di Jakarta Sketch Group.

Menyambung soal Toraja tadi, saya akan membahas kedai kopi Phoenam, sebuah kedai kopi tua yang berasal dari tanah kelahiran Kopi Toraja. Kali ini saya ditemani oleh Bapak Albert, generasi kedua pemilik kedai ini. Kedai kopi Phoenam, yang awalnya bernama Phoenam Cold Drinks, didirikan pada tahun 1946 di kawasan Jl Nusantara, Makassar. Kedai kopi ini dikepalai oleh 3 orang bersaudara dari ras tionghoa yang berasal dari marga Liong Hainam. Salah satu pendiri awal Phoenam adalah ayah dari Bapak Albert yang bernama Liong Thay Hiong. Phoenam sendiri memiliki arti Persinggahan Selatan. Pada awalnya, Phoenam Cold Drinks adalah sebuah kedai yang menjual bir karena letaknya berada dekat dengan pelabuhan dan sasaran pembeli mereka adalah pelaut (Selain suku Toraja, wilayah Makassar juga terkenal dengan suku Bugis yang kebanyakan dari mereka adalah pelaut).

Pada tahun 1969 Pak Albert lulus SMA dan sejak itu ia sering bolak-balik ke Jakarta untuk berlibur. Tongkrongan favoritnya adalah Warkop Warung Tinggi di wilayah Kota Tua. Awalnya, Pak Albert bercita-cita untuk menjadi hakim namun ketika ingin mendaftarkan diri ke Universitas Hasanuddin ia mendapat penolakan dari Ayahnya. Dengan kepala dingin beliau akhirnya membantu ayahnya mengelola kedai.

Tahun 1973, Pak Albert kemudian menetap di Jakarta Barat dan belum mempunyai pekerjaan tetap. Beliau bercerita yang paling sering ia lakukan saat itu adalah bertemu teman-temannya di Warkop Warung Tinggi. Sekitar tiga atau empat bulan ia rutin pulang ke Makassar sampai akhirnya pada tahun 1979 terjadi suatu kasus yang mengharuskan ia menghentikan penjualan bir. Sejak itulah Phoenam Cold Drinks berubah menjadi Kopitiam Phoenam.

Pak Albert sendiri menceritakan bahwa ia masih kerabat dengan Killiney Kopitiam, sebuah toko kopi tua dan tersohor di 67 Killiney Road, Singapura (dekat Orchard). Pak Albert juga mencoba untuk meracik kopinya sendiri sampai akhirnya ia mencampurkan salah satu kopi Sumatra dengan kopi dari daerahnya Toraja. Tak disangka-sangka, pada tanggal 8 Juli 1997 ia berhasil membuka Outlet Kopitiam Phoenam di Gatot Subroto. Lalu pada tahun 2003 ia memindahkan outletnya ke Jl Wahid Hasyim No 88 tempat di mana saya menggambar sekarang.

Ini pertama kalinya saya kesini, suasana di kedai ini benar-benar suasana kopi yang saya harapkan. Ketika saya masuk saya malah ngga tahu yang mana pegawainya. Sampai saya duduk dan saya ditanyakan mau minum apa. Lebih dari itu saya bisa menulis artikel ini karena pemiliknya (Pak Albert) juga ikut duduk dan ngobrol bareng. Pak Albert memperlakukan semua tamu dengan sambutan yang sama, jadi ia menghampiri bukan karena gerak-gerik menggambar saya dan Puppetvector. Mayoritas tamu yang datang ke kedai kopinya adalah orang Makassar. Menurut Pak Albert, suasananya tidak jauh berbeda dengan di Makassar. Tempat ini bisa menjadi rekomendasi untuk kalian yang ingin merasakan atmosfir Toraja dan Bugis.

Kali ini saya mendokumentasikan suasana kopitiam ketika pak Albert ngobrol dengan pelanggannya. Puppetvector juga mendokumentasikan suasana dapur Phoenam. Kami berdua mendokumentasikannya dalam bentuk live sketch di daily sketchbook masing-masing.

Buat saya kopi itu bukan hanya sekedar minuman yang tersaji di dalam gelas atau cangkir. Kopi adalah kehangatan atmosfir yang terjadi di dalam sebuah ruang sosial. Kopi terlalu sempit untuk dinilai hanya sekecil isi cangkir, kopi itu ada karena ada aku dan kamu. Duileeeeeeh!

Selamat ngopi, salam!

Artikel oleh: Nugraha Pratama

 

About author

Senapan jadi Cangkul

Pernah dengar nama “Ciudad Juárez“? Bukan, bukan nama artis telenovela, tapi nama sebuah kota di Meksiko, yang kadang disebut juga dengan nama Paso del Norte. ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official