Siapa yang waktu dulu (sampai sekarang) suka bermain-main air di saat hujan? Terlepas dari petir yang menyeramkan, hujan-hujanan itu salah satu hal yang menyenangkan, asal nggak lupa mandi aja setelahnya.
Caitlind R C Brown, seorang seniman asal Kanada, mungkin ingin membangkitkan kenangan tersebut dengan membuat instalasi awan dan hujan bernama Cloud bersama dengan Wayne Garret. Cloud, atau awan buatan, disusun dari kurang lebih 6.000 buah bohlam lampu dengan tali yang digantung dari bohlam-bohlam tersebut untuk menggambarkan air hujan yang menetes ke tanah. Untuk menyalakan lampu agar awannya ‘terang’, seseorang harus menarik tali gantung. Ini juga menggambarkan ilusi petir yang terjadi ketika hujan deras.
Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, Brown nggak semata-mata mengumpulkan bohlam lampu yang masih baru, tapi ia mencari bohlam lampu yang sudah terbakar dari rumah tangga, perkantoran, museum, dan stasiun. Di antara 6.000 bohlam lampu tersebut, Brown hanya membutuhkan satu bohlam lampu untuk bisa bersinar dari setiap 10 bohlam lampu. Itulah alasan Brown memilih untuk menggunakan bohlam lampu bekas, karena buat apa memakai bohlam lampu baru sebanyak itu kalau yang diperlukan untuk bersinar hanya sebagian kecilnya aja.
Dalam persiapannya, Brown juga ingin menciptakan interaksi antara seniman dan masyarakat. Brown meminta mereka untuk membantu proyeknya dengan mengumpulkan atau mendonasikan bohlam lampu yang sudah terbakar. Selain itu, ia juga ingin meningkatkan kesadaran masyarakat agar bijak dalam menggunakan suatu barang dan agar mereka juga sedikit demi sedikit memahami kalau sebuah barang bisa mempunyai potensi bahkan setelah fungsi utamanya hilang.
Proyek Cloud menggambarkan sebuah interaksi yang sempurna antara seniman dan masyarakat, masyarakat dan masyarakat, serta karya seni dan masyarakat. Kalau pada umumnya sebuah instalasi tidak boleh dipegang, Cloud justru harus disentuh oleh pengunjung supaya ia bisa berfungsi maksimal: agar ‘petir’-nya menyala. Interaksi antara pengunjungpun mungkin terjadi ketika mereka merasakan kesenangan yang sama sewaktu berada di bawah tetesan air hujan dan melihat cahaya petir. Mungkin rasanya mirip seperti saat dulu menari-nari di bawah air hujan ya?
Lihat deh reaksi dan interaksi para pengunjung sewaktu ‘bermain-main’ dengan Cloud di video ini.