Sang Pelukis Mimpi

Kamu sering mimpi yang aneh-aneh nggak, yang ketika kamu bangun dan kamu pikirkan lagi, kamu merasa mimpi kamu itu terlalu absurd? Pasti pernah kan? Begitu juga dengan Odilon Redon, seorang pelukis dari Prancis kelahiran tahun 1840.

ODILON-REDON-AUTORITRATTO-1867_thumbRedon lahir dari keluarga yang sangat kaya. Nama “Odilon” itu berasal dari nama ibunya “Odile”. Redon sudah mulai melukis sejak kecil, dan ketika berusia 10 tahun pernah mendapat penghargaan karena melukis dari sekolah. Di usia 15 tahun, dia memulai pendidikan formalnya dalam melukis, tapi karena paksaan dari ayahnya, Redon meninggalkan sekolah lukisnya dan belajar arsitektur. Sekolahnya gagal, dan Redon kembali ke kampung halamannya di Bordeaux, dan belajar seni patung. Karir seninya kembali terhenti di tahun 1870 ketika dia terpaksa ikut dalam perang sipil.

Setelah selesai perang, Redon kembali ke Paris dan kembali berkarya. Tapi namanya baru mulai terdengar orang di tahun 1878 ketika namanya masuk ke sebuah novel karya Joris-Karl Huysmans yang berjudul “Against Nature”. Novel itu menceritakan tentang seorang bangsawan yang suka mengoleksi karya-karya Redon. Di tahun 1890-an, pastel dan cat minyak jadi favorit Redon untuk melukis dan popularitasnya terus meningkat, meskipun impian ayahnya untuk mempunyai seorang anak arsitek kandas. Redon meninggal pada tahun 1916 di usia 76 tahun. Di sini kita melihat bahwa bakat dan impian seseorang itu nggak ada yang bisa menghentikan. Kebanyakan orangtua, apalagi yang berasal dari keluarga kaya, jarang ada yang merestui anak-anak mereka jadi seniman. Padahal, siapa tahu memang sang anak memang sudah ditakdirkan untuk hidup di dunia seni kan?

o-ZYLO-900

o-OPHIELIA-900

o-CUBE-900

Karya-karya Redon dikenal sangat misterius, melankolis, dan penuh simbol. Satu-satunya yang terlihat nyata dalam lukisan-lukisannya hanyalah warna dan bayangan-bayangan yang dibuatnya dalam lukisan itu. Redon mengatakan bahwa dia meletakkan sebuah pintu kecil yang mengantarkan penikmatnya ke dunia yang misterius, di mana di situ kisah-kisahnya digelar. Halusinasi Redon berlarian di antara keadaan terbangun dan tertidur, hal yang baik dan hal yang jahat. Tujuan Redon melukis adalah untuk menginspirasi, seperti halnya musik. Dia ingin terlihat di tempat yang tak terlihat.

Selama hidupnya, Redon sudah membuat kurang lebih 200 lukisan, dan salah satu pengagumnya adalah Henri Matisse. Lukisan-lukisan karya Redon sampai hari ini masih sering dipamerkan, dan yang terkini adalah sebuah pameran yang dikurasi oleh Raphaël Bouvier.

Website: odilon-redon.org

SOLEFEST: Sneaker Painting Battle

Buat kamu sneakerheads yang merasa jago gambar, bisa ikutan Sneaker Painting Battle yang diadakan dalam rangka acara Sole Fest, 5-7 Mei mendatang di Kuningan City ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official