Farid Stevy Asta

Hidup dan belajar di lingkungan keluarga yang akrab dengan seni visual membuat Farid Stevy Asta memutuskan untuk kuliah dan berprofesi di bidang seni visual. Bisa dibilang, seni visual adalah kesenangan dan hobi. Di kampusnya, Institut Seni Yogyakarta, Farid bersinggungan dengan seni rupa setiap hari. Dari situ jugaia mulai berkarya di jalan (street art) dengan membuat mural, stencils, wheatpasting, sticker, atau terkadang hanya sekedar tagging di jalan. Saat ini, Farid bekerja di studio seni rupa dan desain miliknya sendiri di Yogyakarta yang bernama LIBSDTUD LIBCULT.

Di samping itu, Farid juga membuat karya visual dan menulis lirik lagu untuk band-nya yang bernama FSTVLST. Ia bisa mendapatkan inspirasi dair kesehariannya, mulai dari mendengarkan musik, nonton film, TV, membaca buku, mengendarai scooter, atau bahkan ketika ia sedang manggung dengan band-nya. Inspirasi itu yang kemudian ia tulis lagi di buku kecil yang selalu ia bawa ke manapun ia pergi. Buku kecil Farid telah banyak terisi dengan potongan-potongan kalimat, kata-kata, atau gambar-gambar random. Ketika menjadi hasil akhir, karya-karya Farid banyak berbicara tentang hal-hal sederhana yang jarang diperhatikan lagi oleh orang kebanyakan, tentang kebahagiaan yang sederhana, dan hal-hal di seberangnya, tentang kehidupan yang terlalu rumit, tampak canggih, mutakhir, dan modern, tapi nggak membahagiakan.

Gaya visual Farid sangat dipengaruhi oleh visual street art yang ia kerjakan dulu. Gaya itu terbawa sampai sekarang dengan kecenderungan visual yang raw. Farid sendiri sangat menyukai karya-karya Andy Warhol dan Basquiat.

Farid pernah mengikuti beberapa pameran, seperti Earth Hour, Pameran Tunggal GDRS GTH, Jogja Agro Pop, SpeakOf, Divergence Stencil Art, ART JOG I, dan masih banyak lagi. Buat Farid, salah satu pameran yang paling berkesan adalah URGNT SNDS URGNT SLNC di Deus Ex Machina, Bali yang merupakan pameran tunggalnya. Waktu itu, Farid mempersiapkan pamerannya dalam waktu sangat singkat, tanpa kuratorial, bebas, dan dipamerkan di ruang galeri alternatif. Orang-orang yang datang adalah orang-orang baru yang asing terhadap Farid dan karya-karyanya. Namun Farid bisa mendapatkan respon yang sangat menarik dari meraka.

Kopi hitam adalah minuman kopi kesukaan Farid. Buatnya, sehari satu cangkir sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya akan kopi.

 

Lihat karya-karya Farid lainnya di sini: faridstevy.blogspot.com

About author

The Art Treasure We Ignore

It doesn’t take a genius to recognize the value of a signed limited edition print if the signature on that print is Picasso. Even if ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official