Aga adalah seorang ilustrator yang lahir dan besar di Jakarta. Keluarga Aga pada awalnya tidak mengenal dia sebagai orang yang punya ketertarikan akan estetika dan visual. Cita–cita menjadi seniman bahkan sempat dipendamnya dalam–dalam. Saat dia disuruh menggambar pemandangan sewaktu TK, visualisasi gunung dan pantai ini berkesan dalam hidupnya hingga akhirnya dia bisa menjadi seniman seperti sekarang. Dia mulai fokus menggoret pensil sejak tahun 2009.
Volume 4
8 Antologi (Kopi Tubruk) merupakan karya ilustrasi 8 seri panel yang membahas keseharian Aga bersama teman–temannya. Karya ini bercerita mengenai fantasi dibalik kopi tubruk yang ternyata mempunyai cerita dari berbagai perspektif orang seperti definisi, nilai, dan mitos. “Menurut saya sketsa itu lebih bebas dan jujur, lalu dikemas dengan frame yang saya buat sendiri dari kayu berkesan kesederhanaan tapi memiliki banyak cerita, sama seperti kopi tubruk,” katanya.
Misinya membuat karya ini adalah untuk memperkenalkan kopi tubruk secara global. Aga bereksperimen dengan berbagai media dan cat air (mixed media) di atas kertas untuk karya ini.
Volume 5
Melalui karyanya “Para Bung Urban”, Aga berusaha membenarkan kesalahpahaman eksistensi kopi yang semakin eksklusif dalam kekinian. Padahal faktanya kopi adalah minuman yang murah dalam artian merakyat. Inspirasi karyanya didapat melalui beberapa kisah dari para pedagang kopi keliling yang setiap harinya selama 24 jam hadir di sekitar kota Jakarta.
“Para Bung Urban”
Aga bukan orang yang pintar berbicara, jadi melalui gambar dia berani berkomunikasi. Inspirasinya datang secara tidak terduga, Hal ini sering muncul saat dia lagi ngobrol. Makanya dia suka banget menggambar di warung-warung kopi atau warung rokok. Peran ilustrasi antara seniman dan penikmat seperti dua orang yang sedang berkomunikasi.
“Pulpen, pensil, kertas dan cat air! Itu media yang gue pake dari gue kecil, jadi gue mengembangkan aja yang ada,” komentar Aga mengenai alat gambar favoritnya.
Terkdang dia bereksperimen dengan cara membakar media atau alat gambarnya sehingga menemukan efek baru.
Untuk gaya ilustrasi, Aga tidak punya karakter spesifik. Ilustrasi dibuat sesuai influence-nya yaitu anak–anak. Aga lebih suka menggambar apa saja yang muncul dibenaknya dan mengomposisikannya seadanya.
“Anak – anak setiap menggambar selalu jujur, jadi gue nyampein sesuatu dengan gaya gue, cepat, dan jujur emang begitu. gue suka ngoleksi gambar2 mereka, lalu ya gue pelajari juga akhirnya,” ungkap Aga mengenai objek inspirasinya.
Aga pernah menggarap proyek ilustrasi untuk restoran dan majalah Comical Magz, Kebanyakan proyek ilustrasi yang ditanganinya live sketch berupa gambar portrait atau karikatur.
Simak video interview dengan Nugraha Pratama di KoplingTV episode 18
Lihat karya-karya Aga lainnya di sini: http://nugrahadrawing.blogspot.com/