Lawrence Yang bukan nama baru di dunia seni lukis, dan karyanya udah banyak dilirik para pengamat seni sejak beberapa tahun yang lalu. Apa sih uniknya lukisan seniman berdarah Taiwan ini?
Lawrence udah suka ngelukis sejak dia masih kecil. Di sekolahnya, dia terkenal sebagai orang yang selalu bawa sketchbook ke mana-mana. Sebenernya sih dia cita-citanya waktu kecil dulu kepengin jadi insinyur kimia, karena menurut Lawrence kecil, jadi ilmuwan itu keren banget. Jadi dia sempet ngambil jurusan kimia, tapi terus dia berubah pikiran.
Waktu dia pindah ke Amerika, awalnya adalah sekolah ilmu komputer, terus ganti jurusan ke biologi, terus ganti lagi ke desain industri – dan lulus. Selama kuliah dia menggambar dan melukis, tapi nggak pernah kepikiran sama sekali buat sekolah seni. Dia dulu ngerasa seni itu cuma kegiatan sampingan aja. Cuma karena suka aja.
Setelah lulus sekolah, karena rasa ingin taunya yang besar, Lawrence memutuskan untuk pindah ke San Francisco, dan langsung jatuh cinta sama kota itu. Sampe sekarang Lawrence masih tinggal di situ, dan di situlah rumah bagi Lawrence. Dia tinggal bersama 2 ekor binatang peliharaan imajinernya, Cholo dan Binky. Buat Lawrence, San Francisco adalah kota yang sangat menginspirasi – energinya, alamnya, orang-orangnya, budayanya. Dan semua itu yang mempengaruhi karya-karya Lawrence sejak saat itu.
Di pagi hari, Lawrence bekerja sebagai arsitek. Dia suka pekerjaan yang menurutnya menantang itu, tapi sangat mengandalkan otak kiri. Untuk otak kanannya, Lawrence melukis di malam hari.
Gaya lukisan Lawrence sangat unik dan cantik. Kadang terlihat lebih, kadang berani, kadang abstrak. Dalam setiap lukisannya, Lawrence menuangkan emosinya pada saat itu, makanya hasilnya bisa beda-beda, tergantung perasaannya saat ngelukis.
Beberapa pengamat bilang, gaya lukisan Lawrence dipengaruhi seni grafitti dan juga seni lukis Cina tradisional. Memang Lawrence make tinta, marker, dan cat air untuk membuat karya-karyanya. Warna dalam lukisan-lukisannya dipake untuk berkomunikasi dengan atmosfir dan emosinya. Menurut Lawrence sendiri, lukisannya dipengaruhi oleh gaya pop surealisme dan seni lukis Cina tradisional, dan dia menamakannya “Pop SurrAsianism”. Lawrence juga pernah nyoba bikin patung dari tanah liat, dan sepertinya dia tertarik juga dengan seni tersebut. Saat bekerja, Lawrence dengerin musik – biasanya campuran trip-hop seperti Zero 7 atau Tosca.
Lawrence udah meluncurkan sebuah buku yang berjudul “Gathering”. Isinya sesuai dengan namanya, yaitu mini portfolio-nya yang dibuatnya sejak tahun 2008.
Gambar-gambar Lawrence ini memang nggak cuma indah dipandang, tapi seolah-olah memiliki cerita. Kerennya lagi, meskipun telah lama meninggalkan tanah kelahirannya, Lawrence nggak pernah melupakan negara asal tempat ia lahir dan dibesarkan, dan terus membawa ciri khasnya ke dalam setiap karyanya.