Salah satu menu yang ada di restoran cepat saji adalah kentang goreng atau yang lebih kita kenal dengan nama french fries. French fries ini seringnya jadi pendamping “cemilan” makanan khas Amerika seperti burger atau ayam goreng.
Tapi sebenarnya, sesuai dengan namanya, french fries ini pertama dibuat oleh sebuah keluarga di Belgia. Dan kita tau bahwa di negara itu, bahasa utamanya adalah bahasa Perancis. Kata “french” itu sendiri dikenal para tentara Amerika yang datang ke Belgia pada saat Perang Dunia I.
Salah satu restoran cepat saji yang menyediakan french fries di menu mereka adalah McDonald’s yang cabangnya dibuka di 119 negara di seluruh dunia. McDonald’s ini awalnya dioperasikan oleh pasangan kakak beradik, Richard dan Maurice McDonald pada tahun 1940.
Salah satu negara yang memegang franchise McDonald’s ini adalah Australia. Dan Ben Frost, seorang seniman visual dari negara kangguru ini yang beraliran pop, terinspirasi untuk membuat kantong french fries dengan lukisannya sendiri yang dibuatnya dengan tangan, antara lain gambar para super hero, tokoh kartun, manga, dan lain sebagainya. Karya-karyanya sangat menyegarkan, humoris, dan politis. Kantong-kantong kentang goreng karya Ben Frost ini memaksa para penikmatnya untuk mengembangkan cara berpikir mereka tentang pengaruh masyarakat umum dewasa ini. Koleksi ini diberi nama “McDonald’s Fries Art”. Kantong-kantong kentang goreng yang keren karya Ben ini ada lho yang beli, dan yang pasti harganya lebih mahal dari satu paket Happy Meal. Hehe…
Ben Frost memang dikenal sebagai orang yang selalu mencari tantangan norma dan nilai-nilai budaya dunia barat kontemporer. Dia memang sangat kontroversial di bidangnya. Saat ini Ben tinggal di Sydney, tapi kerap mengadakan pameran di seluruh Australia dan di segala penjuru dunia selama 10 tahun terakhir ini, termasuk pameran tunggal di London, New York, dan San Francisco. Ben juga mengadakan pameran bersama para seniman lain di Beijing, Mongolia, Amsterdam, Berlin, dan Singapura.
Karya-karyanya muncul di banyak majalah dan koran, termasuk Vogue, Harper’s Bazaar, Oyster, WeAr, Monster Children, The Sydney Morning Herald, The Age, Ok!, HQ, Eyeline, FHM, Australian Art Collector, Broadsheet, dan Art Monthly. Ben juga seorang bintang televisi dan pernah membintangi Rush TV, The Apprenctice, The Barefoot Investor, Sunrise, dan Today Tonight.
Beberapa tempat yang menyimpan karya Ben sebagai koleksi mereka adalah Kerry Strokes, Art Bank, Griffith University, dan masih banyak lagi. Ben juga pernah jadi ilustrator buat beberapa majalah waktu dia tinggal di Tokyo selama 3 tahun, di antaranya majalah Black + White, dan Men’s Style.
Di Indonesia juga sekarang ada beberapa produk makanan yang packaging-nya bergaya pop art. Tentunya ini bisa menjadi lahan baru buat para seniman visual, karena saat ini pop art memang sangat banyak diminati sebagai gambar pada kemasan makanan dibanding fotografi.