Di Volume 6 kali ini, Catalyst Art Market berkolaborasi dengan beberapa DJ vinyl yang akan memainkan lagu-lagu terbaik pilihan mereka di panggung untuk menemani weekend kamu dari sore menuju malam. Di hari terakhir bakalan ada special performance dari bintang tamu yang namanya pasti sudah kamu kenal. Siapa aja mereka? Yuk kenalan satu per satu!
Hari 1: 30 April 2016
1. Uda Sjam (Samson)
Salah satu kolektor Indonesia yang disegani, seringkali keluar kota dan ke pelosok daerah untuk berburu piringan hitam. Pria yang pernah menjadi personel band reggae ini kini mempunyai record store di Pasar Santa bernama Laidback Blues Record Store.
2. Dick Tamimi (David Tarigan)
Sebagai penggiat musik di Indonesia nama David Tarigan sudah tidak asing lagi, bersama beberapa temannya ia kini mempunyai project pelestarian musik Indonesia bernama Irama Nusantara, bisa dilihat di www.iramanusantara.org.
3. Dr Satomata (Shun)
Kecintaannya terhadap musik Indonesia membuatnya tinggal di Indonesia sekitar 10 tahun lamanya. Shun pun memiliki tempat kongkow bernama Mondo Rooftop yang seringkali memfasilitasi acara musik dan seni bahkan opendeck untuk yang ingin sharing musik. Tidak hanya itu Shun memiliki program acara di De Majors radio bertajuk, Djarum Mondo.
4. Dua Sejoli
Pasangan Intan dan Aria mulai mengoleksi piringan hitam sejak memiliki record store, Substore. Dikarenakan hobi berjalan-jalan mereka giat mencari piringan hitam ke seluruh pasar loak di Indonesia. Berbekal turntable yang selalu mereka bawa ke manapun berjalan-jalan, mereka bisa main di mana saja dan kapan saja.
Hari 2: 1 Mei 2016
1. Zafier
Tinggal di Bandung dengan atmosfer kota musik dan kota kreatif yang kental, Zafier memulai Swara musik sebagai salah satu record store di Bandung. Hobinya mencari piringan hitam unik mendorongnya untuk berbagi musik yang ia miliki. Bersama teman-temannya Zafier mengadakan acara putar piringan hitam bersama seminggu sekali.
2. Ken dan Margalo
Ken dan Mar adalah pasangan dari band Jirapah. Dengan selera musik yang cukup beragam, koleksi vinyl mereka pun sangat bervariasi, mulai dari plat-plat Indonesia hingga Afrika, Jazz hingga Dangdut, Indie hingga Noise.
3. Zaenal (Aben)
Zaenal biasa dipanggil Aben, mulai mengoleksi piringan hitam sejak 2 tahun yang lalu. Memulai dari mengoleksi piringan hitam luar negeri. Lalu mulai mencintai musik Indonesia. Kini kesibukan sehari-harinya adalah mengelola record store di Blok M bernama Floating Store.
4. Baba Masamichi
Baba Masamichi seringkali ditemukan di daerah jalan Surabaya untuk menggali musik Indonesia. Ia acapkali menyewa satu kamar kosong di dekat kawasan itu agar lebih konsentrasi untuk mencari musik-musik Indonesia khususnya tahun 50 dan tahun 60-an. Ternyata ia mengagendakan setahun sekali untuk mencari musik Indonesia. Di Tokyo, Baba memiliki bar musik dan record store.
Special performance by: AriReda
Sebagai penutup di hari terakhir Catalyst Art Market 6, yaitu tanggal 1 Mei, kamu bisa menyaksikan alunan merdu dari AriReda, duo vocal yang terdiri dari Ari Malibu dan Reda Gaudiamo. AriReda pertama kali terbentuk pada tahun 1982. Awalnya, mereka menyanyikan lagu-lagu folk dan balada dari seperti Fly Away (John Denver), lagu-lagu duo Simon & Garfunkel, dan lagu sejenis lainnya. Barulah pada 1987 mereka terlibat dalam proyek apresiasi seni yang diprakarsai oleh Sapardi Djoko Damono dan Fuad Hassan (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu). Tujuannya, membantu orang awam menikmati puisi lewat lagu. Sejak saat itu AriReda terus menyanyikan sajak-sajak penyair Indonesia.
Album pertama mereka, Becoming Dew, diluncurkan pada tahun 2007. Berisi 10 lagu dari puisi Sapardi Djoko Damono. Album kedua mereka, AriReda Menyanyikan Puisi diluncurkan pada akhir Agustus 2015, berisi nyanyian puisi dari karya-karya penyair Indonesia: Amir Hamzah, Mozasa, Abdul Hadi WM, Gunawan Mohammad, Sapardi Djoko Damono, dan Toto Sudarto Bachtiar.