Coba dihitung, dalam hidupmu sudah berapa kali kamu pergi ke perpustakaan, dan perpustakaan mana saja (di Indonesia) yang pernah kamu datangi? Kopling yakin, sebagian besar dari kita lebih memilih untuk membeli buku di toko buku dan membaca di coffee shop. Menghabiskan waktu di perpustakaan sepertinya belum menjadi kebiasaan umum orang Indonesia, mungkin karena arsitekturnya yang kurang menarik mata di kala semua tempat hangout berlomba-lomba untuk mempercantik interior mereka.
Di luar sana, kesadaran untuk mempercantik perpustakaan sudah terjadi dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang dapat betah berlama-lama di dalamnya. Laporan tahun 2012 oleh Institute of Museum and Library Services menunjukkan ketika investasi di perpustakaan menurun maka akan terjadi penurunan jumlah orang-orang yang menggunakannya, dan hal ini berlaku sebaliknya. Perpustakaan itu seharusnya lebih dari sekadar tempat menyimpan buku, tapi juga sebuah wadah untuk menyalurkan kreativitas dan beraktivitas.
Berikut sepuluh perpustakaan terindah di dunia menurut Wired.com. Ada yang sudah pernah kamu kunjungi?
Dokk1 Library, Schmidt Hammer Lassen
Lawrence Public Library, oleh Gould Evans
Yangzhou Zhongshuge, oleh X+Living
Beyazit Library, oleh Tabanlioglu Architects
Vennesla Library, oleh Helen & Hard Architects
Bodø Library, by DRDH
Chicago Public Library, by SOM
Birmingham Library, by Mecanoo
Halifax Library, by Schmidt Hammer Lassen
Conarte Library, by Anagrama
Selengkapnya: wired.com
Featured image: designboom.com