Teknologi yang semakin canggih nggak selalu diiringi dengan semakin pintarnya manusia untuk mengelola sampah, karena dari teknologi yang canggih itu sampah yang dihasilkan juga semakin beragam, termasuk sampah elektronik. Tapi untungnya ada orang-orang kreatif yang, meskipun belum menemukan cara yang tepat untuk benar-benar menghilangkan sampah, bisa menemukan cara untuk memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat yaitu karya seni.
Mengutip pepatah yang bilang “One man’s trash is another man’s treasure“, sekarang seniman-seniman kreatif yang memanfaatkan sampah menjadi karya seni semakin bermunculan, salah satunya adalah mereka yang memanfaatkan sampah elektronik. Nah, siapa-siapa aja sih mereka? Berikut adalah beberapa dari mereka. Yuk, lihat!
Ann P. Smith
Ann Smith adalah seniman dari Amerika yang menghabiskan waktunya membuat patung hewan dari media sampah elektronik dan komponen-komponen mesin. Karya-karyanya udah pernah dipamerkan di berbagai galeri dan museum di Amerika, termasuk Peabody Essex Museum, Ohio Craft Museum, dan Mulvane Art Museum.
Robot burung hantu yang lucu ini adalah salah satu karyanya.
Rodrigo Alonso
Seniman asal Chili yang satu ini mengubah sampah elektronik menjadi kursi unik berwarna-warni untuk orang-orang yang ingin mengisi rumah atau kantornya dengan sesuatu yang nggak biasa. Rodrigo Alonso, yang memberi merek N+ew untuk produk kursinya, memakai berbagai sampah elektronik seperti kabel, kawat, komponen-komponen komputer, keyboard, CD rusak, dan lainnya yang ia peroleh secara gratis dari perusahaan daur ulang lokal bernama Recycla. Bahan-bahan ini kemudian dicetak dengan resin dan aluminum cair .
Hasilnya? Sebuah kursi yang cantik dan nyaman!
Gabriel Dishaw
Gabriel Dishaw memiliki hasrat membuat karya seni dari logam dan obyek mekanik karena menurutnya bahan-bahan tersebut membuat karya seninya berevolusi dan dirinya bisa bebas berimajinasi. Dengan berekspresi dari bahan-bahan bekas, Gabriel merasa ia telah berbuat sesuatu untuk dirinya dan lingkungan sekitar. Seniman yang tinggal di India ini memilih sampah elektronik seperti mesin tik, komputer tua, dan lainnya yang sudah nggak digunakan oleh kebanyakan orang dan biasanya menumpuk di tempat sampah. Misinya adalah mencari cara kreatif yang ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan sampah elektronik.
Salah satu karya Gabriel Dishaw yang terkenal adalah sepatu Nike yang terbuat dari sampah elektronik ini nih.
Paul Villinski
Sebagai seorang seniman yang sangat peduli terhadap isu lingkungan, karya seni Paul Villinski seringkali terbuat dari sampah yang kemudian menghasilkan efek yang mengejutkan dan puitis. Seniman asal New York yang telah melakukan pameran di berbagai tempat dan karya-karyanya diminati berbagai penjuru dunia ini memiliki sebuah mobile studio bernama Emergency Response Studio. Paul membuat studio ini agar para seniman mudah bertindak dan melakukan respon atau kontribusi pasca terjadinya bencana alam.
Kupu-kupu cantik ini adalah salah satu karya puitis Paul yang terbuat dari kaleng bekas.
Robert Bradford
Pria asal pinggiran London Selatan ini telah sejak kecil ingin menjadi seorang seniman. Di tahun 2004, Robert Bradford mulai bereksperimen membuat patung dari mainan plastik bekas sebagai bahan baku utamanya, yang terus menarik perhatian internasional hingga sekarang. Setelah dua kali mencoba metode konstruksi yang tidak memuaskan, Robert mulai mencoba metode lain, yaitu menghancurkan mainan menjadi berbentuk seperti patung kayu, dan ternyata berhasil.
Karya-karyanya yang terbuat dari mainan bekas telah dipamerkan di berbagai negara seperti London, Paris, New York, Amsterdam, dan beberapa kota lainnya. Nggak heran kalau karyanya disukai banyak orang, karena warna-warna yang ia pakai sangat cantik!
Keren-keren banget yah? Mengingat banyaknya sampah yang menumpuk di Indonesia, semoga di sini juga semakin banyak orang-orang kreatif yang mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kalau kamu tau seniman yang serupa di kotamu, share di comment box di bawah ya!
Artikel oleh: @Patipatigulipat