Lama sebelum alat pemotret ditemukan, orang sudah lebih dulu melukis – termasuk melukis manusia. Awalnya, hanya para bangsawan dan orang kaya yang dapat membuat lukisan diri mereka diabadikan. Seiring berjalannya waktu, lukisan potret itu lebih banyak menangkap wajah para kelas menengah, keluarga, dan teman-teman mereka. Sementara hari ini, lukisan potret sudah menjadi milik semua kalangan masyarakat, termasuk dalam pemerintahan dan perusahaan. Bahkan kita pun juga cukup mudah menemukan para pelukis potret menawarkan jasanya di sisi-sisi jalan yang banyak dilalui oleh turis maupun di tempat-tempat wisata.
Di Mesir, lukisan diri sudah dibuat sejak jaman purbakala. Kebanyakan yang dilukis adalah para penguasa ketika itu dan para dewa dan dibuat di atas batu, logam, atau kristal. Sementara di Cina, lukisan potret sudah ada sejak sebelum tahun 1000 Sebelum Masehi.
Patung wajah Socrates (sumber: harvard.edu)
Dari beberapa sumber kesusastraan, ditemukan bahwa kebanyakan mereka nggak melukis wajah, tapi membuat patung wajah. Socrates adalah salah satu tokoh yang sempat dibuatkan patung, dan Alexander Agung ketika itu mulai memasukkan patung kepala manusia sebagai gambar dalam mata uang logam.
Lukisan potret Doge Loredan karya Bellini yang terkenal (sumber: mountainsoftravelphotos.com)
Pada era aliran seni Renaisans, lukisan potret yang paling terkenal adalah “Mona Lisa” karya Leonardo da Vinci. Sementara di Venezia, sekitar tahun 1500, Gentile Bellini dan Giovanni Bellini mendominasi lukisan potret dan mereka sering menerima pesanan dari pemerintah. Lukisan potret Doge Loredan yang dibuat oleh Bellini dianggap sebagai salah satu lukisan potret terbaik pada jaman Renaisans.
Pada Abad 16, “posisi” ini diambil oleh Titian dan mungkin dirinya adalah salah seorang pelukis potret anak-anak yang pertama.
Kiri: lukisan potret Rembrandt
Kanan: lukisan karya John Singleton Copley (sumber: wikimedia.org)
Selama era aliran seni Baroque dan Rococo, muncul nama pelukis besar Rembrandt dari Belanda yang banyak menerima pesanan serta pujian dari kalangan atas. Dan dari Amerika Serikat, ada nama John Singleton Copley yang sering melukis potret orang-orang dari kalangan militer yang terkenal. Gilbert Stuart adalah semacam spesialis pelukis potret presiden dan membuat lebih dari 1.000 lukisan potret semasa hidupnya.
Lukisan potret Benefits Supervisor Sleeping (sumber: artquotes.net)
Lukisan potret diri terus berkembang dari era seni satu ke era seni yang lainnya, dan menghasilkan banyak nama besar lainnya dalam dunia seni lukis. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, ada kebangkitan lukisan potret. Lucian Freud (putra dari Sigmund Freud) dan Francis Bacon adalah dua nama pelukis potret yang terkenal pada saat itu dari Inggris. Di tahun 2008 “Benefits Supervisor Sleeping” karya Freud laku terjual dalam sebuah lelang di Christie’s New York City seharga $33.6 juta – dan ini termasuk harga yang sangat tinggi mengingat pelukisnya sampai hari ini masih hidup.
Potret Marilyn Monroe bergaya pop art karya Andy Warhol (sumber: beautifulartdesign.com)
Kemudian kita juga mengenal nama Andy Warhol yang namanya meroket dengan karya potret Marilyn Monroe-nya yang bergaya pop art. Jamie Wyeth, putra dari pelukis Andrew Wyeth, mengikuti jejak ayahnya yang juga seorang pelukis potret.
Lukisan potret John F Kennedy karya Andrew Wyeth (sumber: wikiart.org)
Meskipun lukisan potret terkesan sangat “umum” dan mudah ditemukan di mana-mana, jangan salah menganggap bahwa pelukis manapun dapat membuat lukisan potret dengan indah. Andrew Wyeth, yang terkenal pernah melukis potret John F Kennedy, membutuhkan waktu dua tahun sebelum ia berhasil menyelesaikan karyanya. Ia nggak pernah ketemu dengan John F Kennedy secara langsung, tapi melakukan riset dengan membaca biografi, melihat kumpulan foto-foto, dan menonton video yang berhubungan dengan beliau beberapa bulan sebelum ia mulai menggoreskan kuasnya ke kanvas. Hasilnya? Banyak yang bilang kalau lukisan potret John F Kenndey karyanya benar-benar menggambarkan sosok mantan presiden Amerika Tersebut luar dalam.
Karya seni yang diciptakan dengan riset panjang tentunya akan memiliki kesan lebih mendalam dibandingkan yang instan tentunya ya.
By the way, apakah di ruang keluarga kamu juga terpampang lukisan potret? Lukisan potret presiden, keluarga, atau leluhurmu?
