Kamu pernah memperhatikan nggak, bahwa selain dokter, seniman adalah orang-orang yang setia kepada profesinya sampai mati? Mungkin kasus ini jadi agak berbeda sih, ketika seorang seniman tergoda untuk merambah dunia politik, seperti yang banyak terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir ini.
Saul Bass
Di abad lalu, Abad 20, Saul Bass adalah salah satu seniman visual yang dianggap paling berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan bisa jadi hingga hari ini dia adalah desainer grafis yang paling terkenal di seluruh dunia. Bass adalah orang yang ketika itu dengan berani mengubah bentuk-bentuk grafis di tahun 1950-an ke dalam bentuk-bentuk seni grafis yang kita kenal sekarang. Karya Bass banyak nggak cuma terbatas dalam pembuatan logo, poster, tapi juga dalam desain huruf judul-judul film.
Sepanjang karirnya selama 40 tahun, Bass pernah bekerja untuk para pembuat film papan atas Hollywood seperti Alfred Hitchcock, Otto Preminger, Billy Wilder, Stanley Kubrick, dan Martin Scorsese. Dari semua judul film yang pernah digarapnya, yang paling terkenal adalah “The Man with the Golden Arm”, “North by Northwest”, dan “Psycho”. Film-film itu dibuat sekitar tahun 50-an, jadi bisa kita bayangkan betapa dahsyatnya dobrakan yang dibuat Bass ketika itu, di tengah kesederhanaan desain grafis yang terlalu biasa. Coba perhatikan video-video berikut ini:
Bass merevolusi cara orang memandang judul film dengan cara menggunakan metafora visual pendek, sehingga orang lebih penasaran untuk menonton filmnya.
Saul Bass lahir di tahun 1920 di Bronx dari orangtua yang berdarah Yahudi. Setelah lulus dari James Monroe High School, Bass kemudian kuliah paruh waktu di Art Students League di Manhattan, sekaligus mengambil kelas malam di Brooklyn College bersama György Kepes.
Poster film Carmen Jones karya Saul Bass
Dirinya memulai karirnya di Hollywood di tahun 1940-an sebagai tukang nge-print untuk iklan-iklan film, sampai akhirnya dia bekerja sama dengan seorang pembuat film, Otto Preminger, untuk mendesain poster film di tahun 1954 yang berjudul “Carmen Jones”. Preminger sangat terkesan dengan karya Bass, hingga akhirnya dia memberi kepercayaan Bass untuk membuat sekuens dari filmnya. Dan ketika film itu beredar, terbanyak banyak memukau para penonton. Bass adalah orang pertama yang menyadari bahwa pembukaan dan penutup film itu sangat penting, meskipun hanya daftar nama.
James L. Brooks dan Martin Scorsese sebenarnya sudah sejak lama mengagumi karya-karya Bass, tapi kemudian baru mengajaknya bekerja sama beberapa tahun sebelum Bass tutup usia di tahun 1996 dalam usia 75 tahun. Mereka meminta Bass untuk membuat credit title untuk film-film mereka Goodfellas (1990), Cape Fear (1991), dan The Age of Innocence (1993). Casino adalah karya terakhir Bass, yang dibuat setahun sebelum dirinya meninggal. Keempat karya terakhir dalam hidup Bass itu dibuat bersama istri keduanya, Elaine Makutara Bass, yang juga seorang desainer grafis.
Bisa dibilang, desain pembukaan film-film masa kini adalah warisan karya Bass yang inovatif, juga termasuk yang sering kita lihat di serial televisi, seperti misalnya Catch Me If You Can (2002) dan X-Men: First Class (2011), juga serial Mad Men.
Bahkan bagian yang mungkin muncul hanya sebentar pun memiliki arti yang begitu besar ya? Kalau credit title-nya kurang menarik, pasti kamu nggak akan segitu exciting-nya menanti film yang akan ditonton kan.
Nah, credit title film apa yang paling kamu suka?