Art

Surat Cinta untuk Kota

Seberapa besar cintamu kepada kotamu? Nggak harus melulu kota kelahiran sih, tapi juga kota tempat kamu tinggal saat ini, atau bahkan kota yang pernah kamu kunjungi dan membuat kamu jatuh cinta. Seperti Bandung atau Yogya, misalnya. Banyak orang yang jatuh cinta dengan kota itu, karena pernah jatuh cinta di sana.

a-love-letter-for-you_i1a

Nah, biasanya nih ya, ketika orang jatuh cinta, orang jadi mendadak puitis dan bisa membuat kalimat-kalimat yang indah. Kadang melalui blog, atau ada juga yang menulis surat cinta. Ah, cinta itu memang perasaan yang sangat menyenangkan sih ya?

lovelettertothecity_powers11

Mungkin pada dasarnya memang semua kota perlu surat cinta dari kita, dan itulah yang dilakukan oleh Stephen Powers, seorang seniman mural yang sudah banyak membuat surat cinta untuk kota-kota di dunia selama bertahun-tahun. Tentunya Steve nggak membuat surat-surat itu sendiri, tapi juga mengajak masyarakat dan warga di kota itu untuk bekerja sama. Surat-surat cinta untuk Brooklyn, Syracuse, Coney Island, Philadelphia, Dublin, Belfast, São Paolo, dan Johannesburg menampung aspirasi tiap komunitas setempat dan digabungkan dengan ide-ide dari Steve sendiri.

Kumpulan surat-surat cinta ini sudah dibukukan dengan judul “A Love Letter to the City”, yang kata pembukanya ditulis oleh Peter Eley, kurator dari MoMA’s PS1. Menurut Peter, Steve adalah seorang “salesman” berjalan di era media sosial ini, dan dirinya sanggup mengungkapkan hal-hal yang nggak dapat kita katakan, padahal sebenarnya mungkin hal-hal itu adalah hal yang baik. Dunia ini adalah tempat yang luas, tapi memang kita nggak harus pergi meninggalkan rumah, kecuali kita yakin bahwa di tempat perantauan nasib kita akan menjadi lebih baik.

lovelettertothecity_powers1

Menurut Steve, kesulitan utama dalam membuat projek ini adalah masalah komunikasi. Nggak semua orang mengerti apa maksudnya, dan ketika orang nggak mengerti, mereka nggak akan mempunyai rasa memiliki. Untuk mengatasi masalah ini, biasanya Steve mengajak mereka untuk duduk dan ngebir bareng, lalu ngobrol – seperti yang dia lakukan di Coney Island.

lovelettertothecity_powers4

Ternyata, usaha Steve ini menarik perhatian sebuah organisasi seni, Creative Time, yang kemudian mengajaknya untuk berkolaborasi dalam sebuah proyek seni, bersama 40 seniman lainnya. Mereka melukisi 60 rambu-rambu jalanan di Coney Island. Di tahun 2007, Steve menerima beasiswa Fulbright, yang kemudian dia gunakan untuk membuat mural di sekitar Dublin dan Belfast. Tapi karya Steve yang paling menarik adalah yang dibuatnya di Tivoli Theater di Dublin. Ini nih gambarnya:

lovelettertothecity_powers6

CIMG0029

Masih banyak lagi surat-surat cinta menarik lainnya yang dibuat oleh Steve Powers yang termuat di dalam buku “A Love Letter to the City”. Tampaknya semangat cinta kota ini bisa kita tiru ya? Bagaimana kalau kamu mengajak teman-teman kamu untuk membuat buku traveling semacam ini, mengingat buku-buku traveling sekarang sedang banyak penggemarnya?

Website: firstandfifteenth.net

joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official