Sudah nonton film Pixel yang diperankan oleh Adam Sandler, Peter Dinklage, dan lainnya? Bukan, Kopling bukan mau ngebahas tentang filmnya, tapi tentang video games 8bit yang ada di dalamnya. Sesuai dengan judulnya, film ini berisi video games klasik dengan grafik pixel art yang membuat generasi 80an pasti langsung bernostalgia.
Tapi, tidak cuma video games saja yang bisa berisikan grafik pixel art. Seorang seniman bernama Adam Lister menggabungkan teknik cat air dengan pixel art menjadi sebuah media modern yang memiliki daya tarik dengan sudut pandang tahun 1980an. Dalam mengkolaborasikan cat air dan pixel art ini, Adam seringkali membuat wajah-wajah yang akrab di mata pengunjung seperti Maggrite’s The Son of Man and Superman, BB-8 dan Bob Ross, Hokusai’s The Great Wave, dan Tetris.
Dari ide penggabungan dua metode seni ini ia berharap dirinya dan orang-orang yang melihat mampu mengartikan dan menerjemahkan dari bahasa visual dan cara bagaimana kita mengerti apa yang kita lihat. Adam mencoba mengadaptasi metode pixel ke budaya yang sudah kian maju dengan cara yang berbeda. Karena cat air memiliki karakteristik yang cair, makanya ia berinisiatif untuk mengkolaborasikannya dengan pixel, sehingga memperoleh hasil yang presisi.
Secara teknis, setiap karyanya dimulai dengan sketsa menggunakan pensil. Ia melukis di atas cold press paper sehingga hasilnya akan cepat membasahi sisi yang lain. Terkadang, ia juga melukis menggunakan dry paper dengan kuas yang agak tebal.
Cat air, pixel, lukisan terkenal, dan ikon karakter akan membangkitkan kenangan seni dari masa ke masa. Hasil karya Adam Lister mengungkapkan dengan referensi karya klasik seni, ia melihat transformasi dari gambar yang saling memiliki keterkaitan.
Dalam sebuah pameran bertajuk Elucidation yang baru saja berakhir tanggal 3 Oktober kemarin, Lister juga membuat 3D-printed sculpture yang menggabungkan nuansa masa depan dengan bentuk masa lampau. Bagi Lister, nostalgia selalu menjadi energi yang sangat kuat. Hanya dengan sebuah 3D-printed sculpture berfigur burung dara yang mengambil tekstur pixel art atau kubisme, ia bisa menjadi penghubung orang-orang generasi 80an dan 90an yang dulu suka bermain tetris dengan generasi terdahulu yang mencintai teknik kubisme Magritte atau Cezanne, serta anak-anak masa kini yang mainannya sudah menyerupai 3D-printed sculpture berfigur burung dara tersebut.
Benar-benar ya, seni bisa membawa imajinasi kita ke masa manapun yang kita inginkan!
sumber gambar: http://thecreatorsproject.vice.com/