Sampah menjadi masalah yang semakin serius untuk kita maupun lingkungan hidup. Kita terus menerus menghasilkan sampah, sebagaimana juga terus menerus menghabiskan sumber daya alam dan meningkatkan polusi di dunia. Kebanyakan sampah ini berakhir di tempat pembuangan sampah dan sebagian besar lain berakhir di lautan, sehingga menimbulkan masalah yang serius yang harus segera ditanggulangi.
Daur ulang dan pengkomposan merupakan salah satu cara paling umum untuk menanggulangi sampah. Tapi yang paling penting mungkin adalah membangun kesadaran masyarakat untuk lebih perduli dengan masalah sampah ini.
Seniman jalanan asal Barcelona, Spanyol, Francisco de Pájaro, mencoba untuk membangun kesadaran akan masalah sampah dengan mengerjakan proyek yang bernama Art is Trash. Proyek seni ini sifatnya memang temporer, karena ia memakai plastik sampah, barang-barang bekas dan berbagai materi tidak terpakai lagi sebagai bahan karya seninya yang bertujuan membentuk sebuah cermin bagi yang melihat untuk merefleksikan konsumerisme manusia yang sepertinya tidak pernah berakhir.
Berdasar barang-barang bekas dan sampah yang berserakan di jalanan ini, Fransisco membentuk serangkaian monster yang terlihat aneh, seram, namun juga menawan dan memenuhi berbagai sudut jalan, setelah sebelumnya disusun sedemikan rupa, menunggu truk pemungut sampah mengutip mereka.
Uniknya, sampah-sampah yang dikumpulkan Fransisco datang dari berbagai sudut dunia. Dari London hingga Dubai. Dan ia memilih seni jalanan seperti ini karena menganggap gampang dicerna oleh setiap orang. Seni jalanan bagi Fransisco dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan masyarakat melalui cara yang langsung dan alami.
Dalam setiap lokasi karya seninya, Fransisco akan meletakkan pernyataan “art is trash”, sebagai perayaan yang subversif dari sisa-sisa sampah manusia. Sampah biasanya merupakan pemandangan yang menyedihkan, bagian dari konsumsi obsesif kita dan sekaligus merupakan proses pembusukan, yang bisa menjadi simbol dari kematian.
Dengan memasukkan unsur-unsur humor di penampakan monster yang seram dari Art is Trash, Fransisco mengajak orang-orang di London, Barcelona, New York dan kota-kota besar lain untuk melihat sampah dari sudut pandang lain. Sudut pandang yang lebih dalam, terutama dalam agendanya untuk mengkritisi konsumerisme serta menelaah tentang ketakutan kita akan kematian tadi.
Penasaran dengan karya-karyanya? Coba kita simak di bawah ini:
Untuk melihat jadwal pameran Art is Trash yang akan dilakukan Fransesco berikutnya, bisa dilihat di laman miliknya.
Sumber gambar: beautifuldecay.com
Penulis: Haris Fadli Pasaribu