Nggak cuma karya seni dan karya sastra yang bisa saling menginspirasi satu sama lain, tapi juga karya seni dan kue-kue yang dibuat oleh pastry chef!
Kue adalah salah satu ornamen yang penting dalam sebuah perayaan. Bukan cuma sebagai hiasan, tapi juga sebagai simbol. Jadi meskipun kue bukan menu utama dalam sebuah pesta, tetap aja kehadirannya penting, karena di situlah letak “wishing well” atau “sumur pengharapan” si penyelenggara pesta. Nggak cuma itu, ada juga perayaan-perayaan keagamaan seperti Natal juga ditandai dengan kue, atau dan kue yang dihias juga kadang dipake buat alat promosi beberapa perusahaan tertentu.
Seni menghias kue itu nggak lantas dimiliki oleh semua orang yang menguasai seni kuliner. Ada orang yang memang bisa keduanya – bikin kue sekaligus menghias – dan ada yang cuma bisa bikin kue atau cuma bisa ngehias kue aja.
Di dunia kue, seni menghias kue ini populer banget, sampai ada lombanya dan reality show-nya segala. Seni menghias kue ini udah ada sejak tahun 1840 dan asalnya dari Amerika Serikat.
Nah, ada seorang mantan fotografer perempuan, Caitlin Freeman namanya, yang banting setir jadi penghias kue. Gara-garanya waktu dia masih di sekolah seni, dia nggak sengaja ngeliat “Display Cakes” karya Wayne Thiebaud di tahun 1963 yang dipamerin San Francisco Museum of Modern Art. Ingatan tentang kue itu nempel dan berkesan banget di kepala Caitlin sampe bertahun-tahun, sampe akhirnya dia merasa terpanggil untuk jadi “tukang” kue.
Menurut Caitlin, dia sebenernya nggak suka ngegambar, tapi dia terobsesi banget sama seni menghias kue ini. Dan keunikan karya Caitlin adalah semua kue hiasannya itu dibuat berdasarkan inspirasi dari karya-karya besar modern art yang dipajang di SFMOMA. Kebetulan, Caitlin dan suaminya, James Freeman, punya coffee bar di dalam museum itu. Namanya Blue Bottle Coffee.
Caitlin nggak mau menciptakan sesuatu yang baru, tapi dia mengintepretasikan karya seni modern art itu menjadi karya-karya yang baru – dalam bentuk kue. Hasilnya, kue-kuenya itu dalam sekejap jadi terkenal banget dan Caitlin (dengan dibantun seorang pastry chef dan seorang asisten) sering diminta ngebuat pameran. Karyanya yang paling terkenal adalah sebuah makanan penutup yang diinspirasi karya Piet Mondrian, yang sebenernya ini white velvet cake yang dikasih warna merah, biru, dan kuning, terus “dilem” pake coklat.
Resep kue ini ada di buku yang dia tulis sendiri “Modern Art Desserts”. Selain itu, ada 27 dari 70 resep yang udah pernah dibuat sama Caitlin. Salah satunya lagi adalah Frida Kahlo Mexican Wedding Cookies yang terinspirasi dari foto pernikahan Frida Kahlo. Caitlin, dibantu oleh temannya yang sangat handal Holly Bobisuthi, membuat semacam ‘souvenir’ berupa kue Meksiko untuk dibagikan kepada para tamu galeri sambil membayangkan Frida Kahlo yang membuat lukisan pernikahannya untuk dijadikan hadiah untuk teman baik mereka yaitu Albert Bender. Hasilnya? Kue Meksiko yang dibungkus dengan kotak bergambar burung gembul. Keren!
Caitlin juga membuat semacam kue jeli yang ia pakai untuk menginterpretasikan karya Andy Warhol. Kue Jeli ini sendiri terdiri dari beberapa lapis dengan rasa berbeda dan warna-warna cerah. Hmm… Memang cocok sih ya sama karya-karya Andy Warhol yang bergaya pop art. Caitlin mengaku dia lupa kapan pertama kali dia tau soal Andy Warhol, tapi perkenalan Caitlin yang lebih mendalam dengan karya-karya Andy Warhol terjadi waktu ia lagi berada di toko buku bekas. Waktu itu dia baru menyadari kalau dia mungkin bakalan jadi mahasiswa seni, bukan kedokteran.
MODERN ART DESSERTS from Clay McLachlan on Vimeo.
Kalo kamu orang yang suka bikin kue, suka seni, suka tantangan, dan punya selera humor yang baik, buku ini cocok banget sama kamu. Cari deh di toko-toko buku online asing, seperti Amazon. Siapa tau kamu bisa bikin ide lebih “gila” lagi dan bisa bikin buku sendiri nantinya!
Atau mungkin idenya bisa dari wayang atau batik gitu? Kayak kue yang dibuat sama Cecile Grady ini, seorang pemilik toko kue di San Francisco. Ini kue batiknya Cecile diambil dari desain batik khusus dari workshop-nya Oey Siok Kiem, seorang pembuat batik di Pekalongan di tahun 50-an. Kue ini make batik motif pesisir, dan di Eropa batik begini ngetop banget.
Boleh bangga ya batik Indonesia ikutan nampang di toko kue di Amerika. Hehe…