Art

Keindahan Buku-Buku Bekas

Kata orang, buku adalah jendela dunia. Kita pasti semua setuju dengan ungkapan itu. Tanpa buku, terutama ketika kita belum mengenal internet, kita nggak akan mengenal dunia luar.

Banyak orang yang menjadikan buku sebagai koleksi, banyak orang yang hobi membaca buku, tapi ternyata ada juga yang membuat buku menjadi karya seni. Kamu tau nggak kalo patung juga bisa dibuat dari lembaran kertas yang ada di buku? Dan ternyata, sebagai karya seni buku pun nggak kalah indahnya sama seperti ketika buku “hanya” sekedar sebagai bahan bacaan.

Seorang seniman asal Rusia, Ekaterina Panikoanova sangat mengenal setiap subjek, paragraf, serta bab dalam buku-bukunya. Bukan, dia bukan seorang penulis, tapi seorang seniman yang menggunakan buku sebagai medianya untuk berkesenian.

Errata karya Ekaterina Panikoanova

Nggak jelas apakah kita dapat menyebut Ekaterina ini membuat lukisan, instalasi, atau kolase, tapi yang pasti dengan cara yang kreatif dia dapat mengubah tumpukan buku tua di raknya yang berdebu menjadi sebuah formasih yang menarik dan melukisnya, dan buku-buku itu menjadi kanvas raksasa yang berstruktur. Sangat menarik. Serial ini diberi nama “Summer Reading” atau “Errata”. Agak mirip, tapi beda, dengan Mike Stilkey yang ngelukis dengan memakai punggung-punggung buku sebagai kanvasnya.

Gun Books karya Robert The

Sementara seniman lainnya, Robert The, adalah salah seorang seniman dari New York yang terkenal dengan “Gun Books”, atau buku-buku bekas yang dibentuknya menjadi sebilah pistol. Karya Robert ini udah banyak dipamerkan di banyak museum terkemuka, baik di Amerika, seperti Museum of Modern Art, the Museum of Contemporary Art di Los Angeles, dan the Walker Art Center in Minneapolis, maupun secara internasional. Robert menggunakan gergaji untuk memotong buku-buku itu, dan menurutnya, lebih gampang menggergaji kayu ketimbang menggergaji buku.

Karya Seni Brian Dettmer

Brian Dettmer adalah seorang seniman kontemporer Amerika lainnya, yang menggunakan buku tua, peta, album rekaman, dan kaset untuk menciptakan karya seni keren yang baru.

Dettmer ini awalnya adalah seorang pelukis, lalu kemudian dia mengeksplor hubungan antara teks, gambar, bahas, kode, juga lukisan  berdasarkan huruf Braille, kode Morse, dan American Sign Language. Koran dan buku bekas pun dijadikannya sebagai kanvas, dan dirobek-robeknya menjadi karya seni yang indah. Dettmer kebanyakana memilih buku-buku tua yang tebal, seperti kamus, ensiklopedia, atau buku-buku referensi lainnya, menjadi karya seni 3 dimensi. Karya-karya Dettmer juga pernah nampang di mana-mana, seperti di Kinz + Tillou Fine Art di New York, Packer Schopf Gallery di Chicago, Toomey Tourell di San Francisco, MiTO in Barcelona, dan SALTWORKS di Atlanta.

Perhiasan Dari Kertas karya Jeremy May

Sama, tapi tak serupa. Itulah yang dibuat oleh Jeremy May. Dia benar-benar mengubah bentuk dan fungsi buku menjadi sesuatu yang berbeda: perhiasan. Karyanya ini diberi nama “Lifefly Jewellery”, dan dibuat dengan me-laminating ratusan lembar kertas, dan untuk finishing-nya, dia menggunakan high gloss. Kertas yang dipakainya dipilih secara selektif dan dirobek hati-hati dari buku tertentu, lalu setelah dibuat, cincin atau apapun karyanya itu dimasukkannya lagi ke dalam bagian yang berlubang itu. Setiap karyanya tidak mungkin dibuat replikanya, dan sangat unik.

Masih banyak lagi orang kreatif yang menggunakan buku sebagai media seni. Tapi kamu jangan lalu jadi ngambil buku-buku tua koleksi orangtua atau kakek kamu ya, untuk dipotong-potong kayak gini. Hehe.

Jadi, siapa bilang yang tua itu kalah cantik dari yang muda? Tua pun masih berguna, dan bisa jadi malah lebih mempunyai nilai dibanding dengan yang baru, lho…

The Poppy Pour-Over

Prediksi akan kemajuan teknologi di dunia perkopian semakin dekat. Modifikasi brewing kopi yang memudahkan kita semakin inovatif. Padahal, tanpa modifikasi sebenarnya kita masih sanggup untuk ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official