Art

Frances Stark, Seniman Interdisiplin yang Sukses

Memiliki pekerjaan atau bakat di lebih dari satu bidang terkadang membuat orang berpikir kita tidak konsisten, atau tidak fokus. Tapi, ada banyak orang yang berhasil mempertahankan keduanya, dan Frances Stark adalah salah satunya.

Selama lebih dari dua dekade Frances Stark telah membuat berbagai karya-dari esai, gambar, dan iPhone Photography, pertunjukan, dan presentasi tentang pertemuan antara seni dan hidupnya. Lebih khusus lagi, Stark berfokus pada kehidupan kerja seorang seniman yang sering dikaitkan dengan non-working life kehidupan seorang seniman, dan sebaliknya. Di kancah seni, Frances Stark disebut sebagai seniman yang multidisiplin dengan karyanya yang beragam.

Karya Frances Stark ditandai dengan eksplorasinya keterkaitan antara bermacam-macam seni dan sastra. Dia sering mengamati proses produksi artistik dan tindakan kreatif itu sendiri. ia sering membuat karyanya dengan carbon paper untuk hand-trace letter, kata, dan kalimat dari karya klasik seperti Emily Dickinson, Goethe, Henry Miller, dan Samuel Beckett. Karya-karya Stark sudah sering diikutsertakan ke dalam perhelatan seni dunia seperti Whitney Biennial dan Venice Biennale. Tak hanya berkutat dengan carbon paper, ia juga menulis prosa dan puisi yang dipublikasikan di berbgai majalah, katalog, bahkan buku.

This-could-become-a-gimick-266x400

Secession-265x400

Sampai sekarang, Stark adalah asisten profesor dari menggambar dan melukis di University of Southern California’s Roski School of Art and Design. Pada Venice Biennale ke 56, Stark didaultas sebagai pemenang dari 2015 Absolute Art Award yang berhasil memenangkan beasiswa 20.000 euro dan mendapat 100.000 euro untuk mengembangkan karyanya. Wow! Tentu bukan usaha yang mudah menjadi pemenang dalam ajang tersebut.

Dalam pamerannya, ia juga sering berkolaborasi dengan seniman lain. Kemenangannya pada Venice Biennale itu atas kolaborasinya dengan DJ Quik. Ia berkolaborasi dengannya dengan membacakan satu karyanya. Stark menawarkan project yang dinamai Pedagogical Opera, di mana musik dan pendidikan disatukan untuk menceritakan sejarah Amerika.

resize

Tak mudah memang menjadi seniman interdisiplin. Ada kemauan serta kegigihan yang ditonjolkan oleh Stark. Sebagai tambahan, Stark adalah korban dari cyber attack. Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin yang didapat. Stark membuktikan bahwa seberapa kencang angin dapat dilalui dengan akar dan batang yang kuat. Sebab, totalitas usaha akan mengalahkan kualitas.

Ingin sukses di bidang-bidang yang kamu minati? Jadilah seperti Frances Stark, dan, jangan lupa, banyak-banyaklah kolaborasi dengan orang lain!

About author

Dewi Tri Kusumah Handayani

Dewi Tri Kusumah Handayani, yang sering dipanggil DTK oleh teman-temannya, mungkin adalah salah satu orang yang beruntung. Lewat pengamatan Kopling selama ini, kebanyakan seniman tidak ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official