Art

Creative Sustainability

Berita bagus! Jumlah para seniman yang berhasrat membuat “seni untuk mengubah dunia” menjadi lebih baik semakin berlipat ganda. Salah seorang yang menambah daftar itu adalah seorang seniman asal Jerman yang tinggal di Berlin, Dida Zende.

 

Dida Zende adalah pendiri Freie Internationale Tankstelle (FIT) atau Free International Fueling Stations, sebuah proyek sosial yang pertama kali dibuat tahun 2003 untuk menghidupkan kembali pompa bensin terbengkalai menjadi sebuah galeri. Galeri yang dibentuk oleh Dida Zende bukanlah galeri biasa seperti yang umum kita temukan di mana-mana, tapi sebuah galeri yang terbuat dari barang-barang bekas untuk mempromosikan yang dia sebut sebagai “kreativitas yang berkelanjutan” atau “creative sustainability“, di mana seni dijadikan sarana untuk membicarakan isu lingkungan atau perubahan sosial.

Dida Zende selalu beranggapan kalau seni harus bisa lebih dari sekedar berkesan elit dan egois kalau dia ingin melekat di masyarakat. Dengan membuka galeri di tempat umum, Zende bersama dengan seniman-seniman lain yang memiliki pemikiran serupa berhasil membentuk sebuah forum seni yang bisa diisi dengan isu yang dekat ke masyarakat dan bebas dari segala pemikiran yang membuat seni menjadi ribet.


 

 

 

 

 

Prinsipnya sebenarnya sama seperti pompa bensin. Orang pergi ke pompa bensin untuk mengisi kembali tenaga mobilnya. Nah, Zende memakai pompa bensin yang sudah nggak dipakai dan dijadikan tempat kolaborasi dan berkumpulnya para pencinta seni agar menghasilkan tenaga (kalau di sini bentuknya jadi “ide” atau “gagasan”) untuk berbuat sesuatu yang berguna bagi orang lain. FIT mempunyai misi untuk menampung semua komitmen dan menjajal segi kreativitas siapapun seluas-luasnya, termasuk mereka yang biasanya kurang dihargai di lingkungannya.

Di Straight.com, Zende mengatakan bahwa dia percaya kalau seni adalah satu-satunya yang bisa mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. Menurutnya, seni mendorong seseorang untuk berpikir lebih kritis dan nggak melihat dunia hanya sebatas hitam dan putih.

 

Proyek-proyek seni yang dilakukan FIT sangat beragam meliputi pameran seniman lokal sampai workshop. Kriteria pemilihan konsep untuk proyek FIT cuma satu: harus menggabungkan diskusi tentang keberlanjutan dan seni. Gampang kan? Selain di Jerman, proyek FIT juga sudah dilakukan di Austria, Kanada, Denmark, Finlandia, Swiss, dan Amerika Serikat. Nah, di daerah Asia belum ada nih, apalagi Indonesia.

Meskipun nggak dalam bentuk pompa bensin, sebenarnya proyek seni sosial ini juga bisa diaplikasikan di tempat umum manapun yang sudah terbengkalai. Daripada nggak dijadikan apa-apa, akan lebih bagus kalau bisa dihidupkan kembali menjadi sesuatu yang menyenangkan dan berguna buat banyak orang kan?

 

Foto diambil dari: Straight.com dan website FIT.

 

About author

Kopinya Kakek-Kakek Hainan

Seiring dengan berjalannya waktu, China, yang awalnya terkenal sebagai negeri tirai bambu dan peminum teh, sekarang mulai dikenal sebagai negeri peminum kopi. Nampaknya secara perlahan ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official