Dalam membuat karya seni, biasanya seniman mendapatkan ide dari apa yang dilihat, disukai, dan dicintai. Pengalaman termasuk dalam salah satu sumber untuk mendapatkan ide dalam merefleksikan satu karya seni. Kemudian, inspirasi, seorang seniman harus kreatif dan inspiratif. Inspirasi ini bekerja begitu saja, percikan ide yang muncul di saat tidak menentu.
Di Yunani, inspirasi disebut dengan muse, daya dorong yang menggerakkan penyair atau seniman untuk berkarya. Dalam mitologi Yunani, muse ini merupakan dewi-dewi yang menjadi inspirasi terciptanya karya seni, sains, dan sastra. Ada sembilan: Clio, Thalia, Erato, Euterpe, Polyhimnia, Calliope, Terpsichore, Urania, dan Melpmene, kesembilannya adalah anak perempuan Zeus dan Mnemosyne. Artinya, banyak seniman yang menjadikan wanita sebagai sumber inspirasi. Seniman seperti Salvador Dali, Lee Miller, mengakui bahwa sumber inspirasinya adalah wanita yang selalu di sampingnya. Zaman sekarang, yang menjadi muse seorang seniman bukan hanya wanita melainkan juga pria. Nah, ini ada beberapa seniman yang sumber inspirasinya pria.
Berthe Morisot & Eugene Manet
Sumber: huffingtonpost.com
Berthe Morisot, seorang pelukis impresionis, menarik inspirasi dari sepasang dua laki-laki bersaudara yang kurang terkenal, Edouard Manet dan Eugene Manet. Morisot bertemu Edouard Manet pada tahun 1868, pada usia 27, empat tahun setelah ia pertama kali mulai memamerkan karyanya di Paris. Dia sudah menjadi bagian dari gerakan impresionis. Pada tahun 1874, ia menikah dengan Eugene Manet, saudara Edouard itu, juga pelukis. Hubungannya dengan kedua saudara yang terlibat persahabatan kuat dan saling belajar dari segi artistik. Morisot sering menarik adegan dalam negeri, memanfaatkan Eugene sebagai model bersama dengan putri mereka, Julie.
Frida Kahlo & Diego Rivera
Sumber: huffingtonpost.com
Frida Kahlo dan Diego Rivera memiliki hubungan yang terkenal menggelora. Keduanya menikah pada tahun 1929, ketika Kahlo berumur 22 tahun dan Rivera 42 tahun. Hubungan mereka sangat kompleks keguguran, saling melakukan perselingkuhan, perceraian, menikah kembali – dan jumlah yang fantastis dalam menciptakan karya seni. Dalam karya yang dibuat tahun 1931, ini adalah potret oleh Kahlo dan dirinya. Jika diamati secara teliti, Rivera dan Kahlo tidak saling menatap, tatapan Rivera terlihat jauh, tidak bisa diketahui – mungkin lukisan ini simbolis dari hubungan yang kompleks antara artis dan modelnya.
Joe Dallesandro dan Andy Warhol
Sumber: flavorwire.com
Ikon pop art Andy Warhol dan aktor Joe Dallesandro bertemu ketika pakar pop art tersebut merilis film Four Stars tahun 1967. Joe menarik perhatian Warhol, sampai krunya memberi kesempatan padanya untuk melakukan casting. Memang tidak ada pernyataan khusus dari Warhol berhubungan dengan Joe, tapi di satu kesempatan ia berkata “semua film-film saya, banyak yang tertarik pada Joe”. Karena itu, Joe menjadi inspirasi bagi Warhol.
Sylvia Sleigh & Lawrence Alloway
Sumber: huffingtonpost.com
Sylvia Sleigh adalah seniman terkemuka dari New York, seorang feminis seni pada tahun 1960-an dan 70-an. Seperti Eunice Golden, Sleigh dikenal karena penggambarannya yang secara eksplisit menggambarkan laki-laki telanjang. Hal ini dilakukannya untuk memberi persepsi bahwa wanita juga bisa menggambar perihal gender seperti yang dilakukan oleh pelukis pria kebanyakan. Pada tahun 1973, Sylvia melukis “The Turkish Bath”, karya yang dikerjakan ulang dari seniman Jean Auguste Dominique (1862). Dalam lukisannya ia menggambar pria telanjang yang tak lain seorang kritikus seni Inggris, suaminya, Lawrence Alloway
Lord Alfred Douglas dan Oscar Wilde
Sumber: flavorwire.com
Oscar Wilde adalah seorang penulis Irlandia dengan karya yang meliputi drama, puisi, cerpen, dongeng, esai, dan novel. Dia dikenal karena kemampuan mengolah kata serta penggunaan paradoks dalam karyanya dan juga dipuji sebagai seorang pendongeng yang terampil.
Di samping karya-karya sastra, Wilde terkenal dengan pengadilan sensasional yang membuatnya dihukum dua tahun kerja paksa karena tindakan homoseksual. Hubungannya dengan Lord Alfred “Bosie” Douglas seorang penyair sosialita. Wilde mengakui bahwa hubungannya dengan Bosie membuatnya mudah untuk menggali inspirasi membuat karya. Namun, karena hubungan itu pula Wilde sempat masuk ke dalam persidangan.
Marina Abramovic dan Ulay
Sumber: goldworld.it
Marina Abramovic adalah seniman seni pertunjukan yang legendaris, lahir di Beograd pada tahun 1946. Dia mulai tampil di Yugoslavia pada awal 1970-an, dan terus memukau penonton di seluruh dunia. Dia bertemu sesama seniman seni pertunjukan, Ulay (Uwe Laysiepen), pada tahun 1976, dan keduanya berkolaborasi artistik serta romantis. Terkenal, mereka secara resmi mengakhiri hubungan mereka melalui pertunjukan: “The Great Wall Walk,” di mana pada tahun 1988 mereka masing-masing berjalan lebih dari 1.500 mil melintasi Tembok Besar China, bertemu di tengah untuk mengucapkan selamat tinggal.
Ninetto Davoli dan Pier Paolo Pasolini
Sumber: jacket2.org
Filmmaker Pier Paolo Pasolini menemukan kolaborator muda Ninetto Davoli saat usia Davoli 15 tahun dan memberi kesempatan pada remaja ini untuk memainkan peran dalam film dokumenternya, The Gospel According to Saint Matthew.
Akhirnya, keduanya memadu kasih. Pasolini menemukan bintang muda berbakat untuk akting komedi, Davoli, yang kemudian berperan dalam dongeng abad pertengahan The Hawks and The Sparrow. Hubungan mereka berakhir karena Davoli berhasrat untuk memiliki perempuan, meninggalkan Pasolini, menikah, dan memiliki anak.
Camille Claudel dan Rodin
Sumber: flickr.com
Atas saran temannya Alfred Boucher, seorang pematung, Louis-Prosper Claudel mengirim keluarganya ke Paris sehingga putrinya Camille belajar seni. Camille mengikuti kelas di Académie Colarossi, di Rue de la Grande Chaumière. Pada tahun 1882, menyewa sebuah studio di Rue Notre-Dame des Champs bersama dengan pematung lainnya. Di antara mereka adalah anak muda wanita Inggris Amy Singer, Emily Fawcett dan Jessie Lipscomb. Boucher mengawasi pekerjaan mereka secara berkala, namun setelah memenangkan hadiah di Paris, ia pergi ke Italia pada tahun 1882, otomatis mencari seseorang untuk menggantikannya. Persahabatan antara Boucher dan Rodin sudah berlangsung sejak lama, oleh karena itu untuk mengawasi muridnya, Boucher memercayakan kepada Rodin. Rodin terkesan dengan karya-karya pertama yang Camille Claudel tunjukkan padanya.
Francis Bacon and George Dyer
Sumber: rodjonesartistblog.com
Lukisan bertema tragis, tentang kematian seorang teman bernama Dyer yang bunuh diri setelah overdosis pil, diselesaikan pada tahun 1973 oleh Francis Bacon seorang seniman kelahiran Irlandia. Francis Bacon adalah pelukis figuratif, karya-karyanya sangat bercitra kuat, keras, grafis dan emosional baku. Bacon memulai karir melukisnya pada umur 20an, sebelumnya Bacon menggeluti dunia dekorasi interior, furniture desainer dan karpet. Bacon bertemu dengan Dyer pada 1964, Dyer adalah seorang pemuda dengan perangai yang buruk, pemabuk dan temperamen dan diakhir hidupnya Dyer memilih untuk bunuh diri. Kejadian ini memunculkan ide bagi Bacon untuk dituangkan dalam kanvasnya.