Art

6 Teknik Kolase Kertas Yang Pantas Dicoba

Mengerjakan sebuah kolase biasanya selalu menantang untuk dilakukan. Bisa dikatakan sebuah kreasi yang gampang-gampang susah. Kolase kertas tentu saja bukan pengecualian. Beberapa saat lalu, saat membicarakan tentang pergerakan Dada, kita telah menilik salah satu karya dari gerakan ini, yaitu Cut with the Dada Kitchen Knife through the Last Weimar Beer-Belly Cultural Epoch in Germany (1919) karya Hannah Höch,  yang merupakan sebuah kolase yang terlihat begitu rumit.

Tapi jangan lantas merasa terintimidasi.

Saat Henri Matisse didiagnosa dengan kanker dan membuat harus berada di kursi roda, ia pun tidak bisa memahat atau melukis lagi. Kemudian ia beralih ke kolase, yang disebutnya sebagai melukis dengan gunting, untuk menyalurkan ekspresi artistiknya. Tentu saja kita bukan Matisse. Tapi jika ia yang memiliki keterbatasan bisa tetap mengerjakan kolase yang indah, mengapa kita yang lebih sehat tidak?

Untuk itu ada 6 teknik kolase kertas yang layak dan pantas untuk kita coba. Namun sebelumnya, siapkan dulu bahan-bahannya. Tidak perlu buru-buru menuju toko untuk membeli segala sesuatunya. Coba lihat sekeliling. Pasti ada majalah bekas, brosur, kain perca, lem, pita warna-warni atau benang yang tersimpan. Untuk sementara, bahan-bahan ini sudah cukup.

Teknik #1: Potongan Sosok-Sosok Dari Kertas-Kertas Yang Dicat

Kuaskan cat pada sebuah kertas dengan menggunakan berbagai teknik melukis atau tekstur. Setelah kering kemudian gambar bentuk dan wujud yang ingin digunakan sebagai kolase, lalu digunting. Agar lebih lengkap, siapkan lapisan atau layer. Mulai dengan bentuk yang paling umum dan kemudian secara bertahap tambahkan bentuk atau wujud lain yang memiliki detil yang lebih rumit. Kemudian himpun mereka semua dengan lem di atas kanvasnya.

 

Teknik #2: Kombinasikan Beberapa Kertas Bekas Untuk Menjadi Latar Yang Menarik

Amplop yang tak terpakai atau lembaran sisa buku kotak-kotak jangan dibuang ke tong sampah dulu, karena kini mereka memiliki fungsi baru. Tepatnya mereka bisa menjadi bahan untuk kolase dalam membuat sebuah gambar yang menarik perhatian. Kesan membosankan kertas-kertas sisa tadi dapat digunakan untuk berbagai komposisi. Rekatkan dengan lem sebagai dasar kolase. Tambahkan juga medium matte akrilik jika merasa perlu sebagai permukaan untuk melukis sesuatu.

 

Teknik #3: Cobalah Kombinasi Foto Dan Kertas Bertekstur

Foto bisa dimanfaatkan untuk membuat kolase yang entah lucu, ekspresif atau bahkan sentimentil. Coba buka-buka tumpukan majalah lama dan cari gambar yang kira-kira menarik perhatian untuk dijadikan kolase. Saat sudah menemukan foto yang sesuai, sekarang bangun “seting” untuk fotonya dengan menggunakan kertas bertekstur. Kertasnya bisa diteksturisasi dengan berbagai cara. Salah satunya mungkin dengan menggunakan teknik memerciki, dimana kuas yang sudah dilumuri cat dipercikpercikkan ke atas permukaan kertasnya.

 

Teknik #4: Cobalah Menggunakan Benang Sulam Dan Perca

Siapa nyana jika potongan kain perca dan benang sulam dapat menjadi bahan yang baik untuk kolase. Coba memasangkan antara kombinasi material yang tak terduga dengan kertas atau coba gunting perca dalam bentuk tertentu untuk memberi aksentuasi para karya yang sedang kita kerjakan. Bahkan, kalau punya mesin jahit, bisa dimanfaatkan untuk menjahit percanya ke kertas. Hanya saja, selalu ingat untuk berhati-hati dan kerjakan secara perlahan saja.

 

Teknik #5: Stempel Dengan Latar Yang Terdiri Dari Media Yang Campur Baur

Membuat sebuah stempel ternyata lebih mudah dari yang kita kira. Bisa dikerjakan dengan sesuatu yang sederhana, seperti kentang misalnya. Kalau tertarik untuk mencobanya, maka mulai dengan memotong kentang menjadi setengah bagian dan kemudian gambar sebuah desain (dengan bentuk-bentuk yang berani lebih dianjurkan). Potong desainnya dan kemudian celupkan dengan cat. Kemudian stempelkan di permukaan yang telah disiapkan sebelumnya.

 

Teknik #6: Rangkai Kertas Lajur Sebagai Tekstur Yang Bisa Diraba

Potong kertas-kertas yang berbeda menjadi sebuah lajur dan kemudian dirangkai saling berkelindan. Gunakan kertas dengan dua warna yang berbeda untuk mengkreasikan tektur yang secara visual terlihat menarik yang seolah-olah mengaksentuasi halaman buku tempel atau kartu ucapan. Atau bisa dibuat dengan skala yang besar, diset sebagai titik pusat dari karya yang kita kerjakan.

Tentunya kita bebas untuk memilih salah satu atau dua atau bahkan mix dan match,  atau malah bereksperimen dengan teknik-teknik di atas. Salah satu hal yang membuat kolase sebagai karya seni yang menarik adalah karena ia tidak memiliki “cara tradisional” dalam mengerjakanya. Hasil akhirnya tidak harus sesempurna atau serealistis sebagaimana lukisan. Karena kita, sang senimanlah, yang membuat aturan mainnya.

Selamat mencoba!

Sumber gambar: craftsy.com

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

 

Asal Muasal Mesin Espresso

Bangsa yang pertama kali minum kopi di dunia memang bangsa Ethiopia dan bukan Italia, tapi yang pertama membuat mesin kopi terpenting di dunia, espresso, adalah ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official