Art

3 Seniman Perempuan Multi Budaya

Seniman perempuan sudah sangat lama terlibat dalam pembuatan karya seni, bahkan sejak jaman prasejarah. Pada masa itu, para seniman perempuan membuat kerajinan gerabah, teksil, keranjang, dan perhiasan.

Kemudian, sekitar 3000 tahun yang lalu, perempuan – dan hanya perempuan di Mithila, India, yang memberi penghormatan kepada para dewa dan dewi Hindu. Seni ini dianggap sebagai ekspresi yang paling tulus dalam peradaban India. Bukan hanya di India, di Yunani juga perempuan mempunyai peranan yang sangat pentung dalam dunia seni.

Peranan dan prestasi seniman perempuan nggak kalah dengan para seniman laki-laki, sampai hari ini. Ada tiga orang seniman perempuan yang akan Kopling bahas kali ini, yang mudah-mudahan dapat menjadi inspirasi kita semua untuk semakin berkarya. Dan… ada persamaan di antara ketiga seniman perempuan di bawah ini. Coba kita teliti, apakah itu?

Audrey Kawasaki

audrey-kawasaki-2

Audrey Kawasaki (sumber: visionaryartistrymag.com)

Karya seniman yang satu ini dikenal sangat feminin, tapi juga terkadang dirinya juga melukis tentang tengkorak dan tanaman, namun kesemuanya lembut, naif, dan erotis.

Audrey melukis bukan di atas kanvas, melainkan di atas kayu, dan hal ini yang membuat tekstur yang unik pada lukisannya. “Warna dan tekstur kayu sangat familiar dan membawaku kepada kenangan masa lalu,” jelasnya, ketika diwawancara oleh NY Arts Magazine.

audrey-kawasaki

Beberapa karya Audrey Kawasaki yang mencuri perhatian dunia (sumber: visionaryartistrymag.com)

Menggambar di atas sepotong kayu bukanlah hal yang mudah, karena memerlukan persiapan khusus dan nggak bisa menggunakan cat sembarangan, belum lagi proses pemotongan dan pengamplasannya.

Audrey Kawasaki sudah tertarik pada seni sejak usia dini. Tak heran budaya Jepang sangat kental mengalir dalam darahnya, dan dirinya sangat terpengaruh dengan manga dan art nouveau. Di masa kini, karyanya sangat seksual. Dirinya ingin agar para penikmat seninya berani membahas tentang seks tanpa rasa malu.

Mandy Chung

“Proses melukis adalah proses yang sangat inspiratif bagiku, karena menggambarkan kerumitan wajah dan emosi manusia. Medium yang aku pilih adalah kayu, kanvas, atau cat akrilik. Aku ingin menciptakan sesuatu yang indah dan menyentuh perasaan,” kata seniman yang berasal dari Kanada ini.

mandy-chung

Beberapa karya Mandy Chung yang sangat sureal (sumber: culturazzi.org)

Mandy senang menggambarkan potret yang sureal, yang membungkus kerapuhan, kekuatan, cinta dan seksualitas manusia. Kebanyakan karyanya terpengaruh fotografi fesyen, juga alam. Dengan latar belakangnya yang multi budaya, Mandy mampu memadukan nilai estetika timur dengan budaya pop, yang bukan hanya saja indah, namun dapat memprovokasi pemikiran penikmat karyanya.

Stella Im Hultberg

stella-im-hutberg-2

Stella Im Hultberg (sumber: ning.com)

Lahir di Korea, dan dibesarkan di Seoul, Hong Kong, Taiwan, dan California, lalu memasuki dunia seni pada akhir tahun 2005, Stella saat ini bertempat tinggal di New York. Bayangkan berapa jenis budaya yang dikenalnya dan mengiringinya tumbuh hingga saat ini…

stella im hutberg

Beberapa karya Stella Im Hultberg yang sangat cantik (sumber: ning.com)

Stella biasa melukis dengan cat minyak, cat air, dan akrilik, dan dirinya mengaku nggak pernah belajar atau kursus melukis. Saat ini Stella juga belajar untuk melukis di atas kayu seperti kedua rekannya di atas, selain di atas kertas.

Suaminya, Matthew Hultberg, juga seorang seniman, dan mereka sudah bekerja sama di studio yang berada dalam rumah mereka selama bertahun-tahun. “Matthew adalah rekan studio terbaikku, mata ketigaku, yang mampu melihat hal yang nggak dapat aku lihat, dan juga kritikus yang dapat diandalkan. Dirinya selalu menginspirasiku untuk menjadi lebih baik, selain membantuku membawakan barang-barang yang berat, tentunya,” kata seniman perempuan yang suka makan dan mengisi teka-teki silang ini.

Kalau dilihat, ketiga seniman di atas adalah perempuan dengan latar belakang budaya yang sangat berwarna, dan ketiganya suka melukis di atas kayu. Persamaan lainnya? Karya mereka masing-masing mempunyai ciri khas yang sangat kuat.

Dalam berkarya, sudahkah kamu menemukan ciri khasmu? Jadikan itu sebagai identitasmu dalam berkarya.

Teater Boneka Mwathirika

“Kehilangan adalah proses awal menemukan.” ~Djenar Maesa Ayu. Hari Jumat dan Sabtu (15-16 Juni) kemarin Papermoon Puppet Theatre kembali mengadakan pertunjukan Mwathirika untuk yang kesekian ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official