Art

10 Keahlian Yang Anak-Anak Bisa Dapatkan Dari Belajar Seni

Sudah bukan rahasia umum jika seni bukan menjadi topik utama dala kurikulum sekolah, mengingat obsesi yang besar pada mata pelajaran sains, matematika, teknologi dan teknik. Tapi sebenarnya seni memiliki manfaat yang besar bagi anak-anak. Seni juga mengembangkan keahlian tertentu yang juga dianggap penting dalam kehidupan dan akademik mereka.

Lisa Phillips, pengarang, blogger jurnalis, pendidik seni dan kepemimpinan, pembicara dan usahawan, menyebutkan ada 10 keahlian yang bisa didapatkan anak-anak saat belajar seni.

Sumber gambar: bobchoat.com

1. Kreativitas

Dengan memiliki kreativitas, sang anak bisa mandiri, mengerjakan tugas-tugasnya dari berbagai perspektif dan tanggap berfikir ‘out of the box’. Dalam seni, anak-anak misalnya akan membaca sebuah monolog dalam 6 cara yang berbeda, melukis sesuatu yang mewakili kenangan atau menulis sebuah ritme baru saat mengerjakan sebuah lagu, yang mana hal-hal ini berhubungan dengan kreatifitas yang jika dilatih akan menjadi sesuatu yang alami bagi mereka dan kelak berguna saat dewasa.

2. Rasa Percaya Diri

Keahlian yang dikembangkan melalui teater misalnya, tidak hanya melatih sang anak secara meyakinkan menyampaikan sebuah pesan, namun juga membangun rasa percaya diri untuk dapat tampil dengan baik di panggung. Pelatihan teater membuat anak-anak melatih dirinya untuk keluar dari wilayah aman dan mengizinkan mereka untuk membuat kesalahan dan belajar dari itu. Ini tentunya membuat anak-anak juga akan tampil percaya diri saat tampil di hadapan banyak penonton.

3. Memecahkan Masalah

Kreasi artistik lahir dari pemecahan masalah. Bagaimana caranya mengubah tanah liat ini menjadi sebuah patung? Bagaimana menggambarkan bentuk emosi tertentu dalam tarian? Bagaimana karakternya bereaksi untuk situasi tertentu? Tanpa mereka sadari, anak-anak yang berpartisipasi dalam kegiatan seni secara konsisten diberi tantangan untuk memecahkan masalah. Latihan ini mengembangkan keahlian anak-anak dalam berfikir dan memahami. Dan ini akan membantu dalam pengembangan keahlian pemecahan masalah dalam karir mereka nantinya.

4. Ketekunan

Saat seorang anak memilih biola untuk pertama kalinya, dia tahu jika memainkan Bach bukanlah sebuah pilihan, melainkan saat berlatih memainkannya, ia belajar teknik dan keahlian memainkan biola terlebih dahulu tanpa menyerah, sampai akhirnya bisa memainkan sang Bach.  Dalam dunia yang semakin kompetitif, di mana orang diminta untuk senantiasa mengembangkan keahlian baru, ketekunan merupakan hal penting menuju sukses.

Sumber gambar: thenutritionalhealingcenter.com

5. Fokus

Kemampuan untuk fokus adalah keahlian kunci yang dikembangkan melalui kerja ansambel. Menjaga keseimbangan antara mendengarkan dan berkontribusi merupakan cara yang idea dalam berkonsentrasi dan fokus. Hal ini memerlukan para partisipan untuk memikirkan peran mereka saja, namun bagaimana mereka berkontribusi dalam gambaran yang jauh lebih besar tentang apa yang sedang dikreasikan. Penelitian terkini telah menunjukkan jika seni meningkatkan kemampuan anak-anak untuk berkonsentrasi dan fokus di berbagai aspek kehidupan mereka.

6. Komunikasi Non-Verbal

Melalui pengalaman di teater atau latihan menari, anak-anak akan belajar untuk merinci mekanisme bahasa tubuh. Mereka akan mengalami berbagai cara yang berbeda dari menggerakkan tubuh dan bagaimana gerakan tersebut mengkomunikasikan emosi yang berbeda-beda. Mereka kemudian akan dilatih dalam keahlian pertunjukan untuk memastikan jika karakter yang mereka mainkan efektif untuk para penonton.

7. Menerima Umpan Balik Yang Konstruktif

Menerima umpan balik yang konstruktif untuk pertunjukan atau karya seni mereka merupakan bagian dari petunjuk seni yang awam. Anak-anak belajar jika umpan balik merupakan bagian dari pembelajaran dan bukan hal yang harus membuat mereka merasa tersinggung atau diambil hati, melainkan sesuatu yang berguna. Tujuan dari hal ini adalah meningkatkan keahlian dan evaluasi tergabung dalam setiap langkah prosesnya. Setiap disiplin seni membangun parameter yang memastikan jika kritik itu pengalaman berharga dan berperan besar untuk kesuksesan.

8. Kolaborasi

Sebagian besar disiplin seni sifatnya adalah kolaborasi. Melalui seni anak-anak akan berlatih untuk bekerjasama, berbagi tanggung jawab, dan bersitenggang dengan yang lain guna mencapai tujuan bersama. Saat seorang anak terlibat dalam sebuah ensambel musikal, atau teater atau tarian, mereka mulai memahami jika kontribusi mereka adalah penting untuk kesuksesan grupnya. Melalui pengalaman ini anak-anak akan meraih rasa percaya diri dan mulai belajar jika kontribusi mereka memiliki nilai bahkan jika mereka tidak memiliki peran yang besar.

Sumber gambar: victorialabalme.com

9. Dedikasi

Saat seorang anak berlatih dengan usaha artistik tertentu yang hasilnya terdapat dalam sebuah karya atau pertunjukkan, mereka belajar untuk mengasosiasikan dedikasi dengan prestasi. Mereka berlatih untuk mengembangkan kebiasaan kerja yang sehat seperti tiba tepat waktu saat latihan, menghargai kontribusi anak lain, dan menunjukkan usaha agar karya atau pertunjukkan mereka sukses. Tepukan membahana dari penonton saat tampil di sebuah pertunjukkan akan membayar semua usaha yang telah dilakukan sebelumnya.

10. Akuntabilitas

Saat anak-anak berlatih untuk mengkreasikan sesuatu secara kolaboratiif, mereka akan terbiasa dengan gagasan jika aksi mereka akan mempengaruhi orang lain. Mereka belajar jika tidak tepat waktu misalnya, maka akan membuat yang lain kesulitan. Melalui seni anak-anak akan belajar bahwa penting untuk mengakui jika mereka membuat kesalahan dan bertanggungjawab atasnya. Karena kesahalan merupakan hal yang biasa dalam proses pembelajaran seni, anak-anak akan mulai meliihat jika kesalahan jamak terjadi. Kita mengakuinya, belajar darinya dan kemudian maju ke depan.

Penulis: Haris Fadli Pasaribu

joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official