Acara bazaar karya seni dan art merchandise Art Market Jakarta 7 yang diinisiasi oleh Catalyst Arts berlangsung meriah pada 28-30 April lalu di Kuningan City. Pasar alternatif yang mempertemukan seniman, ilustrator, dan desainer lokal dan mancanegara dengan publik ternyata menyisakan pengalaman-pengalaman nggak terduga baik bagi para kolaborator yang terlibat maupun pengunjungnya.
Ada sebanyak 43 seniman visual yang berpartisipasi sebagai tenant Art Market Jakarta 7, dan ada kolaborasi spesial dari Pagggges, sebuah platform bagi para pembuat zine dan art book yang dipublikasikan secara mandiri, di mana ada satu area khusus untuk pengunjung menikmati buku-buku buatan seniman visual yang mungkin nggak bisa ditemukan di toko buku pada umumnya. Resatio Adi Putra, kurator dari Pagggges, mengaku terkesan dengan antusias pengunjung.
“Nggak nyangka antusias pengunjung mengenai zine dan art book cukup bagus. Bahkan ada yang bilang kalo dia jadi terinspirasi untuk bikin zine juga. Berarti salah satu misi Pagggges untuk menginspirasi orang lain berhasil,” tuturnya selepas acara berlangsung. Selain terkesan dengan antusias dari pengunjung terhadap Pagggges, Resatio juga merasa senang sekali karena punya kesempatan untuk bertemu dan mengobrol dengan pekerja visual dan pengunjungnya.
Untuk salah satu brand kreatif lokal yang ada di Art Market Jakarta 7, bits & bobs juga mengaku senang dengan antusiasme pengunjung yang semakin beragam. “Momen yang sangat memorable dari art market ini untuk saya adalah antusias pembeli. Di art market kali ini produk bits & bobs makin beragam dibanding dua art market sebelumnya dan juga kali ini ada beberapa promo yang menarik. Bisa dibilang omset kali ini melebihi ekspektasi dan teman saya juga bilang ada satu momen dia lihat semua yang keluar dari art market bawa tas belanjaan bits & bobs. Jadi terima kasih Art Market Jakarta, satu hal yang saya lihat kalian berhasil menarik kumpulan orang yang bisa menghargai seni & desain dan mempunyai minat untuk mengkoleksinya,” papar Angela, founder dari bits & bobs.
Salah satu dari ribuan pengunjung Art Market Jakarta 7 yang terlihat antusias dengan karya dari ilustrator Galih Sakti Wismoyo di Art Market Jakarta 7, Rosi Sofiya mengaku punya pengalaman yang seru selama mengelilingi booth bazaar. “Semua karya seni yang dijual di Art Market pengen saya beli. Tapi lain saat saya pertama kali mengunjungi booth Galih Sakti. Jenis jualannya nggak banyak, namun semuanya menarik. Motif-motif dalam shawl yang detail, kaya warna, dan sarat makna. Saya membeli satu selendang bermotif Totem Toraja dan ngobrol langsung dengan pembuatnya memberikan kesan lain. Makna di balik karya-karyanya sangat personal dan emosional. Saya percaya, jika seseorang membuat sesuatu pakai hati, energi itu akan sampai ke pembeli, dan saya menemukannya di acara ini,” ungkapnya setelah mengelilingi booth bazaar.
Di Art Market Jakarta 7 juga merupakan pertama kalinya bagi Catalyst Arts untuk mengundang seniman visual yang berasal dari luar Indonesia. Mereka adalah Raksasa Print, sebuah studio screen printing yang berbasis di Kuala Lumpur dan Orkibal, seorang ilustrator/street artist yang juga berbasis di Kuala Lumpur. Kalau Orkibal berkolaborasi dengan Art Market Jakarta 7 dalam membuat ilustrasi utama acara dan giant wall mural bersama dua seniman visual asal Indonesia, lain halnya dengan Raksasa Print yang menjadi salah satu tenant Art Market Jakarta 7 dan memamerkan banyak sekali karya sablon yang luar biasa keren.
Selain bazaar, juga ada kompetisi foto berhadiah di Giant Wall yang didukung oleh Jotun Indonesia dimana Giant Wall tersebut dilukis oleh tiga visual artists, yakni Orkibal bersama dengan Addy Debil dari Bandung dan Arya Mularama dari Jakarta. Workshop di A Zone yang terdiri dari Zine Making dengan mentor dari tim Pagggges dan Screen Printing dengan mentor dari tim Sarang Semut Poster Studio pun tak kalah ramainya dengan jumlah pengunjung yang berfoto di Giant Wall. Alunan musik pilihan beragam vinyl DJ, yaitu Dua Sejoli, Dick Tamimi, Mar Galo dan Zaenal Aben, serta live music performance dari Indische Party, Sisitipsi, dan Mondo Gascaro sebagai penutup di setiap hari acara juga membuat Art Market Jakarta 7 terasa semakin semarak.
Penyelenggaraan Art Market Jakarta 7 ini memang banyak menyisakan cerita dan pengalaman menarik. Kesuksesan acara ini tentunya nggak lepas dari dukungan penuh tim Kuningan City yang menyediakan lokasi penyelenggaraan acara dan memberikan kebebasan untuk tim Catalyst Arts melakukan eksplorasi visual. Acara Art Market Jakarta 7 juga didukung oleh Grab Indonesia dan media partner A Journey Bespoke, Cosmo Girl Indonesia, Cosmopolitan Indonesia, Geegoe, Jakarta Venue, Kopi Keliling, Laugh on the Floor, Males Banget, Manual Jakarta, dan Provoke.
Dari sepenggal pengalaman di atas, harapan dari Catalyst Arts adalah ke depannya para seniman visual maupun brand lokal kreatif di Indonesia mendapatkan lebih banyak dukungan dari publik agar bisa selalu berkarya dengan hati.