Masih ingat artikel kopling yang membahas tentang Tomi Ungerer? Seniman yang membuat cerita anak-anak dengan tidak biasa. Dengan ilustrasi yang menarik dan cerita yang berani, Ungerer menjadi terobosan baru dalam bercerita ke anak-anak. Ia menjadi kiblat penulis-penulis untuk menuliskan cerita secara jujur dan tidak (terlalu) dibuat-buat. Sebagai seorang ilustrator buku anak-anak, melalui ilustrasi dan alur ceritanya ia bisa membuat cerita yang unik.
Nah, kali ini ini Kopling akan bahas mengenai ilustrator pada buku anak-anak. Tangan-tangan seniman yang “bertanggung jawab” mencetak pikiran anak-anak melalui cerita dan gambarnya.
Biasanya, buku anak-anak yang dipenuhi ilustrasi diperuntukkan untuk mereka yang berumur 12 tahun atau lebih muda. Dengan membuat gambar di samping teks tertulis dari sebuah cerita, ia membantu memvisualisasikan kata-kata ke dalam gambar. Ilustrator buku anak-anak harus pandai-pandai dalam membuat gambar yang tepat, berkesan, dan berpesan sehingga alur cerita yang ditulis dan gambarkan dapat mudah dipahami oleh anak-anak.
Ilustrator menjadi bertanggung jawab karena apa yang mereka gambar untuk anak-anak. Seperti yang kita tahu, anak-anak memiliki kemampuan imitasi yang kuat pada masanya berdasarkan apa yang dilihatnya. jadi, mereka tak serta merta membuat buku cerita bergambar saja tapi harus memerhatikan betul apa yang dibuatnya.
Tak hanya membuat buku, tapi ilustrator bisa saja bekerja pada sebuah majalah atau penerbit. Banyak dari ilustrator buku anak-anak bekerja sebagai freelancer, ia bisa memiliki banyak klien di luar pekerjaan utamanya. Sebagaimana pekerja, selalu saja ada kerjaan yang diburu waktu karena menumpuk atau pengerjaannya yang sulit. tapi, semua itu sih bisa disiasati dengan manajemen waktu yang baik bukan?
Jangan salah, untuk menjadi ilustrator buku anak-anak perlu belajar juga lho. Seorang ilustrator harus paham akan kondisi terkini anak-anak, apa yang disukai dan tidaknya, dan harus memerhatikan nilai dan norma yang ada. Mungkin, angka untuk ilustrator buku anak-anak ini tidak banyak di Indonesia. Sehingga kesempatan untuk kamu menjadi The Next Tomi Ungerer terbuka lebar, gimana?