Kembali lagi di segmen Main Mata dari Podluck Podcast, di mana kamu bisa mendengarkan cerita-cerita bersama penulis seputar buku-buku maupun tulisan mereka, dan juga pembahasan soal buku-buku menarik yang direkomendasikan untuk kamu baca.
Chapter ketujuh ini sangat spesial, karena merupakan lanjutan kolaborasi antara MAIN MATA dengan PAVILIUN PUISI yang dibahas di chapter kelima. Apa? Belum dengerin? Coba kamu langsung dengerin di sini. Jadi, waktu itu Main Mata x Paviliun Puisi mengundang teman-teman yang suka menulis puisi untuk membacakan puisinya, kemudian direkam dan dikirimkan ke Main Mata. Yang terpilih, puisinya akan diputar di chapter Main Mata selanjutnya, dan inilah chapter tersebut! Totalnya ada 17 puisi yang dibacakan dan dibagi menjadi tiga tema besar.
Berikut nama-nama penyair beserta judul karyanya:
- Aulia – Baik Sendiri
- Agnes Irina – Ego
- Amir al Adil – Manis di Lindahmu
- Andani Pranindita – Horoscope Prediction
- Assumpta Hangganararas – Aku Tetap Lari
- Astari Indahingtyas – Asmarandana: For Your Ears Only
- Ayu Meutia – I Fear
- Faris Sudrajad – Gemuruh Hati
- Faris Sudrajad – Kita Perlu
- Febrian Adi Putra – Bukan Burung
- Febrian Adi Putra – Fatamorgana
- Febrian Adi Putra – Hotel
- Febrian Adi Putra – Pisau
- Gladys Elliona – Nihil
- Fitri Aulia Rahman – Yang Berharga
- Teti Diana – Satu Rumah di Pinggir Perkotaan
- Yanti Sastrawan – In the Flicker of the Red Light
Main Mata Chapter 7: Spesial: Ketika Aksara Menjadi Bunyi, bisa kamu dengarkan lewat akun Podluck Podcast yang terdapat di aplikasi Soundcloud, iTunes, YouTube, Spotify, atau langsung saja klik Soundcloud di atas!