Ketika kita berkunjung ke kota Yogyakarta, kebanyakan kita hanya mengunjungi keraton, candi-candi, dan melakukan wisata kuliner. Padahal ada banyak tempat di kota seni itu yang layak untuk didatangi lho. Salah satunya adalah Museum Ullen Sentalu, yang terletak di daerah Kaliurang yang sejuk, yang jaraknya hanya sekitar 25 kilometer dari pusat kota, kurang lebih 30-45 menit saja.
Memang belum banyak orang yang tahu tentang museum yang indah dan mistis ini, padahal museum ini sudah ada sejak tahun 1997, dan diresmikan oleh KGPAA Paku Alam VIII yang saat itu memegang jabatan sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Museum swasta ini awalnya dibuat oleh Keluarga Haryono, dan sekarang diurus oleh Yayasan Ulating Blencong.
Berbeda dengan museum lain yang mungkin membosankan bagi banyak orang, museum ini mempunyai hal-hal menarik yang ingin membuat para pengunjungnya terus masuk dan terus ingin tahu. Saat memasuki ruang bawah tanah di mana museum ini berada, suasana mistis yang kental sudah amat sangat terasa. Ada seorang tour guide yang mendampingi kita untuk menceritakan tentang benda-benda yang ada di sana. Kebetulan, ketika Kopling berkunjung ke sana, yang menjadi tour guide adalah seorang gadis mungil yang bernama Alit. Ketika ditanya, Alit baru bekerja di sana selama 2 bulan, tapi pengetahuannya terhadap benda-benda di sana sungguh mengagumkan.
Ada banyak ruang dalam Museum Ullen Sentalu yang luasnya 1.2 hektar itu:
1. Ruang Selamat Datang, yang merupakan ruang penyambutan tamu/pengunjung museum.
2. Ruang Seni Tari dan Gamelan, yang berisi seperangkat gamelan yang dihibahkan oleh seorang pangeran Kasultanan Yogyakarta.
3. Ruang Guwa Sela Giri, yang memamerkan karya-karya lukis dokumentasi tokoh-tokoh dari Dinasti Mataram. Ada sebuah lukisan di sini yang dibuat dengan teknik 3D, seperti lukisan Raden Patah. Lumayan seram sih, meskipun lukisannya sangat cantik. Hehe.
4. Ruang Syair, yang menampilkan syair-syair yang ditulis oleh para kerabat dan teman-teman GRAJ Koes Sapariyam pada tahun 1939-1947.
5. Royal Room Ratu Mas, yaitu ruangan yang dipersembahkan untk permaisuri Sunan Paku Buwana X.
6. Ruang Batik Vorstendlanden, yang menampilkan koleksi batik.
7. Ruang Batik Pesisiran, yang juga berisi koleksi kain batik.
8. Ruang Putri Dambaan, yang menampilkan koleksi foto pribadi putri tunggal Mangkunegara VII dari kecil hingga menikah.
9. Sasana Sekar Bawana, yang berisi beberapa lukisan raja Mataram.
Primadona di museum ini adalah Gusti Nurul yang saat ini masih hidup dan tinggal di Bandung. Kecantikan Gusti Nurul memang luar biasa. Nggak heran, beliau semasa muda dijatuhi cinta oleh banyak petinggi negara, termasuk Ir. Soekarno dan Sutan Syahrir. Tapi beliau menolak semua lamaran itu, karena hatinya sudah beliau berikan kepada seorang TNI yang meskipun masih keturunan keraton, tapi hidup sederhana.
Di akhir acara tour, pengunjung disuguhi minuman jamu resep keraton yang namanya “Ratu Mas”. Minuman ini dipercaya dapat menjaga kesehatan dan membuat awet muda. Sayangnya, resep minuman ini dirahasiakan dan nggak dijual di sana. Lumayan kan padahal untuk dibawa pulang, supaya Kopling sehat selalu dan awet muda. Hehe.
Sedikit tips untuk berkunjung ke Museum Ullen Sentalu:
1. Jangan datang seorang diri.
2. Usahakan datang di hari kerja, karena kabarnya di akhir pekan sangat ramai dan tour guide-nya nggak banyak.
3. Bawa payung, karena ada beberapa bagian yang harus dilewati di tengah udara terbuka. Lumayan repot kan kalau hujan?
Oh, satu lagi. Pengunjung hanya boleh berfoto-foto di depan museum, karena selama dalam museum nggak diperbolehkan mengambil foto dan video. Biaya masuk di hari kerja untuk WNI cuma sebesar Rp 30.000/orang.
Jadi lain kali kamu berlibur lagi ke kota Yogya, kamu sudah tahu kan mau ke mana?
Website: ullensentalu.com
Twitter: @UllenSentalu