Siapa bilang hanya karya seni saja yang bisa terinspirasi dari sesuatu hal?
Jean-Baptiste-Camille Corot adalah seorang pelukis asal Prancis yang beraliran realisme dan romantisme. Berbeda dengan kebanyakan seniman lainnya pada masa itu, Corot terlahir dari keluarga kaya. Karenanya, dia berkarya bukan untuk uang. Meskipun bukan anak orang miskin, Corot mendapat beasiswa di sebuah sekolah seni. Sayangnya dia tidak dapat menyelesaikan sekolahnya karna dikeluarkan dari sekolah. Tidak pernah sekalipun karyanya mendapat penghargaan. Saat itu memang bakat Corot belum bersinar, dan baru mulai serius menekuni dunia seni ketika tinggal dengan keluarga Sennegon, yang adalah teman ayahnya. Corot muda memang dikenal sebagai pria pemalu. Dia sangat mengagumi ibunya dan gentar ketika mendengar suara ayahnya. Belum lagi, ketika berhadapan dengan para wanita muda yang cantik, dia selalu tersipu.
Berbeda dengan kedua orangtuanya yang terjun dalam dunia bisnis, Corot sama sekali tidak suka dengan bisnis. Dengan bantuan keuangan dari ayahnya, Corot kemudian membangun sebuah studio dan melakukan banyak perjalanan ke luar negeri untuk belajar seni, sebagai seorang seniman. Kebanyakan karyanya adalah lukisan pemandangan.
Kesuksesan baru datang menghampirinya di masa-masa akhir hidupnya. Studionya dipenuhi oleh orang-orang yang ingin belajar melukis juga ingin membeli lukisan-lukisannya. Tapi Corot tidak berubah. Sebagian besar hasil penjualan lukisannya didonasikan kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Selama hidupnya, Corot sudah membuat ribuan karya. Uniknya, para muridnya tidak dilarang untuk mencontoh lukisannya, dan boleh membawa pulang karyanya untuk dipelajari. Bukan hanya itu, dengan bantuan para muridnya, Corot juga sering melukisi dinding rumah teman-temannya. Gratis, tentu saja. Orang ini memang benar-benar murah hati.
***
Adalah Josep Font, seorang creative director dari sebuah brand fashion asal Italia yang juga pengagum karya-karya Corot. Tanpa segan, Delpozo mengawinkan lukisan Corot dengan rancangannya. Tentunya, disesuaikan dengan dunia modern. Pada koleksi musim gugurnya untuk tahun 2014 yang akan datang, Delpozo akan kembali mengeluarkan karyanya yang terinspirasi lukisan-lukisan Corot yang salah satunya adalah tentang perempuan gipsi yang membawa tamborin. Lihatlah betapa indahnya ketika karya keduanya bergabung menjadi satu. Terlihat segar, modern, tanpa meninggalkan unsur klasiknya. Kalau saja Corot masih hidup di masa ini, tentu dia nggak akan berkeberatan dengan ide cemerlang seperti ini, bahkan ia akan sangat bangga. Tapi mungkin dia akan tetap merasa malu ketika berhadapan dengan para model cantik yang berdiri di depan lukisan-lukisannya.
Bagus banget ya? Karya seni nggak hanya dihasilkan dari inspirasi seseorang terhadap sesuatu, tapi juga bisa menginspirasi orang lain untuk menghasilkan sesuatu!
Sumer gambar: fashionwows.com dan beberapa sumber lainnya
