Pencil vs Camera

Buat kamu yang hobi banget install berbagai macam aplikasi foto di gadget kamu, pasti kamu juga punya aplikasi Camera 360 kan? Tau nggak kamu bahwa aplikasi Camera 360 itu juga ada aplikasi tambahannya yang namanya “Fantasy”? Buat pengguna Android, kamu bisa download di sini.

pencilcamera3

Aplikasi ini bisa menggabungkan foto kamu dengan sketsa yang (seakan-akan) dibuat dengan pensil. mirip banget sama karya Ben Heine, yang memang adalah seniman di balik aplikasi yang keren ini.

Ben Heine yang saat ini tinggal di Belgia ini memulai karirnya sebagai seorang pelukis dan kartunis politik. Baru pada tahun 2011 dia mulai dikenal orang karena proyek “Pencil vs Camera”-nya itu, padahal sebenarnya Ben ini kuliahnya di bidang jurnalisme (makanya dia senang membuat kartun politik). Sebagai seorang kartunis politik, Ben sering dikritik dan dikecam karena pandangannya terhadap situasi politis di Timur Tengah. Lalu dia memutuskan untuk nggak lagi ngurusin politik dan langsung banting setir sebagai seorang pelukis, setelah sebelumnya dia belajar sedikit di Hastings, England. Selain itu, dia juga belajar fotografi. Gabungan kedua seni itulah yang membuat dia akhirnya membuat “Pencil vs Camera”.

Ben ini sebenarnya lahir dan dibesarkan di Pantai Gading, sampai berusia 7 tahun. Ayahnya adalah seorang insinyur dan ibunya seorang guru tari. Mereka lalu pindah (bersama 3 orang saudara perempuannya) ke Brussels pada tahun 1990. Sebagai anak yang keras kepala, Ben nggak suka sekolah tadinya, sampai akhirnya dimasukkan orangtuanya ke asrama. Di situlah dia mulai tertarik untuk menggambar dan menulis puisi, selain bermain musik dan bermain basket.

Pencil vs Camera

pencilcamera2

Proyek ini bukan hanya penggabungan dari seni menggambar dan fotografi, tapi juga gabungan antara imajinasi dan realita. Konsep ini sebenarnya ditemukan oleh Ben pada tahun 2010, tapi baru banyak dikenal orang setahun kemudian. Ciri-ciri di semua karya dalam serial ini adalah ada tangan Ben di sana, untuk menunjukkan betapa dekatnya hubungan antara karya itu, sang seniman, dan penikmatnya. Gambarnya hanya terdiri dari warna hitam dan putih, sementara fotonya dibuat penuh warna. Sebenarnya, karya ini bisa dibilang tergolong ilusi optikal juga sih ya?

“Aku senang membuat karya seni untuk orang lain. Aku ingin mereka untuk bermimpi dan melupakan masalah mereka sehari-hari. Aku dulu sering menulis puisi, dan karenanya sekarang aku ingin menuangkan puisi itu ke dalam karyaku ini. Semua karyaku mempunyai cerita yang bernyanyi untuk penikmatnya,” kata Ben.

pencilcamera1

Darimana sih Ben ini mendapat inspirasinya?

Dari banyak sumber sih sebenarnya. Yang pertama adalah dari alam. Alam adalah dewa bagi Ben. Selain itu, Ben juga sangat tertarik dengan berbagai macam kepandaian dan keahlian manusia, juga manusia itu sendiri. Ben senang berinteraksi dengan orang lain dan mengamati interaksi di antara manusia. Selain itu, tentunya yang menjadi inspirasinya adalah hal-ha yang terjadi dalam hidupnya, keluarganya, teman-temannya, dan orang-orang yang dicintainya.

Sebagai seorang seniman, siapa dan apa yang menjadi inspirasimu? Dan ah, setelah meng-install aplikasi yang dibuat oleh Ben tadi di gadget kamu, boleh lho kamu share ke Kopling melalui Twitter: @KopiKeliling. Kayak apa sih jadinya di tangan kamu?

Website: benheine.com

Yahya Nathanael

Visual art itu menyenangkan untuk ditekuni karena selalu menyajikan hal-hal yang baru, ide-ide baru yang bisa memberi perasaan wow ketika melihatnya. – Yahya Nathanael Nathan, ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official