Sekali lagi, dalam rangka festival kecil yang akan diadakan tanggal 28-30 November 2014, yaitu Kemang Art & Coffee Festival 2014, kali ini Kopling mau ngenalin kamu sama pameran SEE(W)NTING dari Junk Not Dead!
See(w)nting mengutamakan dari kata “sinting” yang bilamana diartikan adalah suatu pikiran yang terganggu dan nggak beres, bila diartikan sinting merupakan satu suku kata yang negatif. Sinting di sini mengutarakan pemikiran Junk not Dead yang nggak beres seperti tumpah dan melakukan sesuatu yang abnormal, dikarenakan faktor–faktor lingkungan yang membuat mereka ingin keluar dan nggak tahan lagi di habitat tersebut. Banyak orang mengomentari pergerakan Junk Not Dead, menyindir serta iri, dari kuping ke kuping, mulut ke mulut. Meskipun begitu, mereka hanya ingin bergerak ke depan meskipun bersimpangan dengan jalan yang ada. Seperti orang gila yang hanya bertindak dan nggak mengerti apa yang orang lain katakan. Pameran ini menceritakan pergerakan Junk Not Dead dari nol sampai sekarang dan merupakan sebuah jurnal yang akan diceritakan menjadi dua bagian, yaitu Merchandise dan Artwork.
See(w)nting dapat dipecah menjadi 3 bagian yaitu “seeing, sewing, dan painting”, merupakan tiga proses pergerakan dari Junk Not Dead selama ini, SEEING menjadi salah satu start dalam membuat sesuatu. Melihat sesuatu yang terjadi di keseharian, dari hal terdekat seperti kejanggalan, atau sesuatu yang membuat nggak nyaman dan hanya bisa digambarkan lewat karya. Atau mungkin sesuatu yang sangat berkesan sekalipun, dan bisa jadi ini adalah arah berlawanan dari melihat, yaitu memperlihatkan sesuatu dan bercerita lewat sesuatu yang akan ditampilkan nanti.
SEWING atau menjahit sudah menjadi trademark Puji Lestari Ciptaningrum, partner dari Muchlis Fachri sudah bisa dibilang jahit adalah kebiasaannya sehari-hari. Menjahit patch yang terdapat hand-painted karya Muchlis ke suatu barang produk Junk Not Dead, dan Puji pun banyak membuat karya dengan medium tekstil seperti, stitching, embroidery, dan juga soft sculpture yang kerap sering ditampilkannya disetiap pameran, baginya tekstil merupakan sesuatu yang sangat bisa dieksplor sejauh mungkin.
PAINTING hal yang terus digali Muchlis Fachri, berangkat dari ketertarikannya akan seni grafis cukil kayu semasa ia baru masuk kuliah, dan kesulitan dalam membuatnya karena selalu tergesa -gesa alhasil kontur yang seharusnya menjadi ciri khas cukil kayu malah hancur. Berangkat dari kegagalan, ia mencoba dan mencoba lagi, namun merasa cukil kayu kurang cocok. Ia mencoba mengaplikasikan efek cukil kayu ke seni lukis. Setiap hari ini mencoba membuat drawing menggunakan tinta cina dengan menggunakan esensi kontur khas cukil kayu di sebuah kertas, dan mmeindahkannya dengan proses digitalisasi, lalu ditransfer ke dalam kanvas. Hal ini menjadi proses kreatifnya saat ini dan ia menyadari bahwa drawing dengan tinta cina bisa menjadi karya apapun dan menghasilkan GIF , artwork print, postcard, t-shirt, tekstil, screen print dan apapun yang berbasis dua dimensi.
Di Pameran SEE(W)NTING ini Junk Not Dead akan menggabungkan SEWING dan PAINTING. Jadi, bersiaplah untuk berteriak SINTING di Kemang Art & Coffee Festival 2014 nanti!