Kopi adalah salah satu komoditas yang terkenal di seluruh dunia. Terbukti dengan adanya beberapa kompetisi bertema kopi, seperti World Barista Championship, Indonesian Barista Competition, Miss Coffee International, sampai Miss Coffee Indonesia.
Miss Coffee International adalah kontes kecantikan tahunan yang tujuannya mempromosikan kopi-kopi di dunia. Otomatis pesertanya harus dari negara-negara penghasil kopi di dunia. Sebenarnya ada 2 macam kontes serupa. Yang satu lagi itu namanya Reinado Internacional del Café, dan Indonesia nggak ikutan. Yang diikuti Indonesia itu baru berlangsung 2 kali. Pertama kali diadakannya tahun lalu, dan yang keluar sebagai juara dan mendapat gelar Miss Coffee International adalah Chaterine Ramirez dari Republik Dominika. Agak aneh memang, kenapa harus ada 2 ajang kontes dengan tema yang sama kayak gini…
Seperti yang udah pernah Kopling ulas sebelumnya juga, pemenang Miss Coffee Indonesia 2012 waktu itu adalah Putu Anandita, dan ajang Miss Coffee International 2012 kemarin diadainnya di Bali. Runner-up pertama ketika itu adalah Bianca Beatrice. Sebenernya setelah mencari-cari, Kopling menemukan sedikit kejanggalan. Menurut pemberitaan terakhir, ternyata Miss Coffee Indonesia 2012 udah berganti menjadi Bianca Beatrice. Entah apa penyebabnya pastinya, tapi sepertinya Putu Anandita udah nggak menjabat posisi ini lagi.
Untuk tahun ini, Indonesia kembali jadi tuan rumah. Nggak di Bali lagi, tapi di Yogyakarta. Indonesia akan diwakili oleh Elizabeth Priscilla dari Sumatra Utara yang berhasil merebut gelar Miss Coffee Indonesia 2013. Elizabeth, yang akrab dipanggil Abeth, juga udah belajar banyak tentang kopi selama masa karantina, juga udah banyak ngobrol tentang kopi sama pakar-pakar kopi di Indonesia. Lidah Abeth juga udah pinter bisa ngebedaian rasa-rasa kopi Indonesia. Harus sih, karena sebagai Miss Coffee Indonesia, Abeth akan jadi duta promosi kopi Indonesia dan agrowisata kopi.
Terus apa aja yang bakal dilakukan sama para kontestan dari negara lain di Yogya nanti? Mereka bakal diajarin ngebatik dan main gamelan, terus juga diajak jalan-jalan ke tempat-tempat wisata di Yogyakarta. Rencananya panggungnya bakal dibuat di pelataran Candi Prambanan, dan acaranya dibuat malam hari. Kebayang kan gimana megahnya nanti?
Para perempuan cantik dari seluruh dunia itu juga akan diajak nungguin matahari terbit di Candi Borobudur dan makan siang di sana. Juga akan ada malam budaya di Cangkringan – sebuah restoran di dekat Gunung Merapi. Tahun lalu di Bali itu temanya “leisure“, nah tahun ini temanya “art and culture“.
Tapi ada sedikit pertanyaan dari Kopling sih sebenernya dengan kontes ini, karena so far acara semegah ini belum keliatan banget hasil nyatanya. Maksudnya, belum ada wujud nyatanya bagi perkembangan industri kopi di Indonesia karena sampai saat ini Kopling jarang banget ngeliat pemberitaan tentang kegiatan yang dilakukan Miss Coffee Indonesia ini. Mungkin memang karena pemberitaannya nggak sampai ke media.
Atau mungkin karena Indonesia belum pernah menang? Entahlah.
Yang pasti, kita semua berharap tahun ini Indonesia memang dan ajang ini nggak cuma ajang keren-kerenan aja, karena sebenernya sebagai duta kopi, Miss Coffee Indonesia itu bisa berbuat banyak buat dunia perkopian di Indonesia. Semoga semua yang terlibat dalam ajang tersebut memang para pencinta kopi sejati yang niatnya memang mau memajukan dunia perkopian, bukan cuma sekedar hura-hura aja.
Semoga.
(sebagian sumber: okezone.com)