Ada nggak sih yang masih langganan koran di rumah? Soalnya kan sekarang orang lebih banyak baca berita di gadget-nya gitu ya. Tapi baca koran yang bentuknya koran memang lebih seru sih. Sambil ngopi, apalagi. Terus, buat kamu yang kerjaannya harus sering-sering kliping berita juga koran itu penting bangetlah ya.
Ngomong-ngomong soal koran dan kliping, ada seorang seniman dari California yang hobi ngumpulin koran juga. Dia anak sekolahan apa gimana sih? Nggak, dia kliping koran-koran itu bukan untuk karena disuruh gurunya atau untuk keperluan kliping, tapi buat disulam!
Nama seniman itu: Lauren Dicioccio. Dengan jarum dan kain dia mengabadikan artikel-artikel berita di koran, dan mewarnai foto-foto yang warnanya hitam putih di koran-koran keluaran The New York Times pake benang warna-warni. Serial ini dia sebut “Sewnnews” atau “Menjahit Berita”.
Lauren ngerasa bahwa yang namanya koran cetak sebentar lagi akan punah, karena orang lebih suka baca koran digital. Itu tujuan utamanya kenapa dia buat proyek ini. Dia ingin merayakan koran sebagai sesuatu yang pernah hadir dalam hidup kita, karena koran mewakili waktu dan peristiwa-peristiwa penting di dunia. Lauren mengubah berita di koran jadi budaya pop – apa pun beritanya.
Sewnnews ini dipamerkan di Bandara Internasional San Francisco. Bukan pameran tunggal sih, dan digabung dengan karya-karya orang lain yang kesemuanya dikasih judul “The Art of Recology: The Artist in Residence Program 1990-2013”. Selain itu, korannya Lauren ini juga dipamerin di Fort Mason Center di San Franciso.
Terus gimana caranya Lauren milih foto yang dia sulam? Waktu dia mulai buat proyek ini, dia nyari foto orang-orang yang lagi berkomunikasi. Setelah itu, dia mulai mau memperluas spektrum dari subyek yang diliput oleh koran harian, jadi dia nggambar di koran itu juga. Dia ngumpulin gambar dari koran-koran itu, juga beberapa bulan sekali ke perpustakaan buat nyari The New York Times dari arsip mereka. Dia seneng banget melakukan perjalanan waktu melalui lembaran di koran-koran itu. Foto-foto yang dia pilih biasanya yang beritanya memang menarik, terus cocok buat disulam (ukuran, pencahayaan, dan lain-lain).
Ngomong soal sulam-menyulam, salah satu artis Kopling, Monica Hapsari, juga ada yang jago nyulam lho. Masih inget? Ini dia salah satu karyanya yang pernah dipamerin di pameran Kopi Keliling.
Sebagai penutup, ada sebuah statement dari Lauren Dicioccio yang patut kita renungkan, ingat-ingat, dan garis bawahi:
My work investigates the physical/tangible beauty of commonplace mass-produced media-objects, most recently: the newspaper, magazines, office papers and writing pads, plastic bags, 35 mm slides. These media are becoming obsolete, replaced by the invisible efficiency of various technologies. In some cases, this transition is a good thing- faster transmission and distribution of information, streamlined systems, openness to user input, less waste. But a hole is left behind by the disappearance of these everyday objects. What will happen when we no longer touch information? When newsprint does not rub off onto our fingertips? When we no longer write longhand? The tedious handiwork and obsessive care I employ to create my work aims to remind the viewer of these simple but intimate pieces of everyday life and to provoke a pang of nostalgia for the familiar physicality of these objects.
– Lauren Dicioccio
Selamat membaca koran, karena koran yang sekarang ada di tangan kamu mungkin nggak lama lagi cuma bisa kita temui di museum…