Siapa sih yang nggak tau “atlas”, bahkan mungkin hampir semua dari kita udah nonton film “Cloud Atlas” kan?
Sebenernya, kata “atlas” ini diambil dari sebuah nama dalam mitologi Yunani. Atlas adalah salah satu orang kuat yang memerintah saat itu atas astronomi dan navigasi. Dia adalah anak dari Aether dan Gaia. Gaia sendiri adalah Dewi Bumi. Atlas punya 6 orang anak: Hesperides, Hyades, Hyas, Pleiades, Calypso, Dione, dan Maera. Sampe sekarang, lukisan dan patung tentang Atlas ini masih banyak tersebar di seluruh penjuru dunia. Atlas selalu terlihat memanggul bola dunia.
Beberapa seniman nggak cuma terinspirasi sama cerita ini, tapi juga ada yang buat karya seni berdasarkan atlas atau peta dunia. Salah satu di antaranya adalah Michael Tompsett yang ngebuat karya seni dalam bentuk peta dunia menyerupai tangram. Tangram adalah permainan puzzle asal Cina yang terdiri dari 7 bentuk yang rata: 2 segi tiga besar, 1 segi tiga sedang, 2 segi tiga kecil 1 segi empat, dan 1 paralelogram. Kesemuanya kalo dijadiin satu akan membentuk sebuah segi empat yang sempurna, meskipun banyak juga yang membuat bentuk binatang dan manusia dari tangram ini juga. Dalam peta dunia karya Michael ini, dia melakukannya dengan semua bentuk dalam tangram. Keren ya!
Tapi ada yang lebih keren lagi nih. Seorang ilustrator asal Spanyol, Fernando Vicente, memberi arti baru kepada frasa “melihat dunia dengan mata yang berbeda” dengan melukis berbagai gambar di atas katrografi dan peta-peta dunia. Dan dia juga nggak asal gambar dan asal nimpa, karena di beberapa karyanya dia menyesuaikan gambar dengan petanya. Seperti misalnya peta Spanyol digambarnya yang pake muka orang Spanyol. Afrika dia lambangkan dengan tengkorak, atau muka perempuan Afrika. Fernando selalu memperbaharui serialnya yang diberi nama “Atlas” ini di blognya.
Pemikiran Fernando untuk melukis di atas peta dunia nggak sembarangan, karena ia terkadang membutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menyelesaikan karyanya. Fernando selalu melukis di atas kertas yang sudah dicetak untuk menyatukan kesukaannya tentang beberapa topik tertentu dan hobinya mengumpulkan poster, peta, peta geografi, dan anatomi geografi. Bahkan pameran pertama Fernando adalah lukisan di atas poster iklan yang biasanya bisa kamu temuin di halte bus. Perlu waktu beberapa lama untuk mempelajari apakah kertas-kertas tersebut bisa digunakan untuk melukis.
Siapa yang menyangka kalau ternyata kertas-kertas iklan dan poster yang biasanya dibagikan ke orang-orang secara acak dan seringkali dibuang sembarangan di jalan tanpa dibaca bisa disulap menjadi karya seni oleh tangan seorang seniman?
Seandainya aja dulu di sekolah buku pelajaran geografi kita digambarnya seindah ini, mungkin kita juga akan lebih gampang menghafal pelajaran yah?
Sumber foto: Fernando Vicente, dan beberapa sumber lainnya