Menciptakan Ilusi dengan Anamorfosis

Kata “anamorphic” berasal dari kata “anamorphosis”, yaitu proyeksi yang terdistorsi dengan menggunakan alat tertentu. Dalam Bahasa Yunani, “ana-“ berarti “kembali” atau “lagi”, sementara kata “morphe” berarti “bentuk”. Seni anamorfik ini kurang lebih adalah sebuah seni menipu dengan mata.

leonardo_2

Ada dua macam tipe anamorfosis, yaitu perspektif (oblique) dan cermin (katoptrik). Teknik ini sudah banyak dipakai sejak jaman Renaisans, sekitar awal Abad 15. Lukisan yang berjudul “Leonardo’s Eye” karya seorang seniman nyentrik Leonardo da Vinci adalah salah satu contohnya. Bahkan lukisan di gua-gua pada jaman prasejarah di Lascaux juga sudah menggunakan teknik ini.

Ada dua seniman yang menggunakan teknik ini yang akan kita bahas dalam artikel ini. Yang pertama adalah Bernard Pras, seorang seniman asal Paris yang menciptakan karya seni dari tumpukan “sampah” dalam sebuah kamar menjadi sebuah lukisan klasik atau potret orang terkenal.

Bernard-Pras-3 pras-3

Coba lihat potret dari Sotigui Kouyate, seorang seniman asal Mali yang memenangkan Aktor Terbaik di Berlin Film Festival tahun 2009, di atas ini. Ketika dilihat dari sudut yang tepat, kita bisa melihat bahwa potret itu terbuat dari kemeja-kemeja yang digantung, potongan-potongan kayu, dan sedikitnya satu lampu minyak.

Pras lulus dari Beaux-arts de Toulouse pada tahun 1974 dan sudah banyak menciptakan karya seni di seluruh dunia. Salah satu karya terakhirnya adalah dalam bentuk anamorfik tiga dimensi ini.

Kalau kamu mau melihat lebih banyak lagi karyanya, kamu bisa melihatnya di: bernardpras.fr

Seniman anamorfik kedua yang akan kita bahas adalah Jonty Hurwitz, seorang seniman yang juga pencinta matematika.

1-Jonty-Hurwitz-600x310 2-Jonty-Hurwitz-600x450

Bagi Hurwitz, matematika itu sama menariknya dengan seni, dan dia menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyiapkan rencana dan membuat kalkulasi sebelum mewujudkan idenya. Hurtwitz biasa membuat subjek yang akan diubah bentuknya menjadi tiga dimensi di lab-nya denga menggunakan, tentu saja, matematika, dan software. Kemudian dia mendistorsi gambar-gambar itu dan mengubahnya menjadi patung. Jadi, seperti yang tadi kita bahas di awal, teknik yang digunakan oleh Hurtwitz ini adalah anamorfosis yang bertipe katoptrik, karena dia menggunakan cermin.

Seniman yang berasal dari London namun kini tinggal di Johannesburg ini sangat jenius. Dia dapat menerangkan karyanya dalam bahasa matematis yang tidak mudah dimengerti oleh orang-orang yang tidak akrab dengan matematika – atau yang sering membolos saat sekolah dulu waktu pelajaran matematika. Hehe…

Buat kamu yang masih ingin melihat lebih banyak lagi karya Hurwitz ini, bisa ke website-nya: jontyhurwitz.com

ACT, Charity Exhibition by Kopi Keliling

Di bulan Agustus Kopi Keliling akan mengadakan sebuah acara baru yang bernama “ACT”. Berbeda dengan format acara-acara Kopling sebelumnya, “ACT” adalah sebuah acara pameran amal ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official