Mau Jadi Seniman Harus Siap Dikritik

22-storytelling-tips-for-writers-from-a-pixar-storyboard-artist

Kalo kemarin kita udah ngebahas tentang gimana caranya supaya nggak menyinggung perasaan seorang seniman, sekarang gilirannya para seniman nih yang udah pernah atau akan menerima omongan “nggak enak” dari orang lain. Gimana cara menyikapinya?

Bukan kita, tapi karyanya

Yang pertama yang harus kita ingat sebagai seorang seniman adalah, yang dikritik orang itu bukan kitanya, tapi karyanya. Tapi karena karya itu dibuat dengan waktu, usaha, dan perasaan kita, wajar sih kalo kita jadi merasa terlibat secara emosional ketika karya kita itu dikritik. Beberapa kritik, atau bahkan hinaan, nggak akan mengubah kita menjadi seseorang yang lebih buruk. Misalnya nih, kalo kita mengritik karya Picasso, itu bukan berarti kita bisa melukis lebih baik dari dia kan? Begitu aja mikirnya.

Rasa percaya diri

Sebagai seorang seniman, yang dibutuhkan bukan hanya kepekaaan terhadap seni, tapi juga rasa percaya diri yang tinggi. Kalo kita percaya dengan diri sendiri dan karya kita, tentunya kita mau untuk menerima tantangan. Menjadi lebih baik lagi, setelah menerima kritikan yang mungkin pedas di telinga.

Masalah selera

Perlu diingat, kebanyakan orang yang suka mengritik itu sebenarnya mereka yang nggak ngerti soal seni dan bukan seorang ahli seni. Selain itu, kamu harus ingat, bahwa seni itu masalah selera. Bisa jadi memang karya kamu nggak sesuai dengan selera orang itu. Biarkan mereka mengatakan apa yang ingin mereka katakan, lalu coba untuk melihat karyamu sendiri melalui mata mereka. Mungkin memang harus ada dari karyamu yang harus diperbaiki. Mungkin.

Menerima dengan tulus

Reaksi pertama ketika seseorang dikritik itu biasanya berupa penyangkalan, memang. Karya itu kan anak kita ya, jadi sama seperti ibu di mana pun di dunia, nggak ada yang senang kalo anaknya dibilang jelek. Nggak ada anak yang buruk rupa di mata ibunya. Jadinya, kita lalu merasa tersinggung. Misalnya, kalo ada yang bilang anak kita itu cengeng, mungkin memang anak itu lebih cengeng dari anak orang lain, karena terlalu kita manjakan. Supaya anak itu nggak cengeng, mungkin kita bisa menerima kritik dari orang lain dan memperbaikinya dengan nggak memanjakan si anak. Itu hanya contoh.

Semua kritik pasti ada tujuannya, ada poinnya. Nggak mudah memang untuk beranjak dari penyangkalan diri dan perasaan yang terluka, tapi kalo kita ingin lebih baik dan lebih maju, kritik dan saran dari orang lain itu sangat penting lho.

Rajin berlatih

Beberapa kritik memang lebih menyerang gaya kita dibanding dengan kemampuan kita. Mungkin kalo kita cukup sabar, kita bisa menerangkan kepada orang yang mengritik mengapa kita memilih gaya itu, misalnya. Nggak ada komentar yang nggak berguna. Apa yang menurut kita indah, belum tentu bagus di mata orang lain. Misalnya, menggambar tangan itu nggak mudah kan? Bentuk tangan yang nggak sempurna itu terlihat mengganggu di mata orang lain, padahal gambar itu secara keseluruhan nggak ada jeleknya. Nah, kenapa nggak kita lalu jadi rajin berlatih menggambar tangan supaya gambar kita lain kali jadi semakin sempurna?

Nggak usah ditanggapi

Tapi harus diakui, memang ada beberapa komentar yang sebaiknya nggak usah ditanggapi. Bisa jadi karena yang mengutarakan itu pada dasarnya memang udah nggak suka sama kita, bukan sama karya kita. Kita mau buat karya seindah apapun pasti akan tetap ada salahnya di matanya. Untuk kritik dan komentar dari orang semacam ini, tutup telinga aja deh. Nggak usah didengerin, apalagi dipikirin. Misalnya nih, kalo ada yang ngomong gini, “Gambar beginian sih anak TK juga bisa!” Nah, itu kritik yang nggak sehat.

 

Lalu bagaimana dengan pujian? Bersyukur aja sih kalo ada yang memuji karya kita, karena nggak ada pujian yang nggak menyenangkan kan? Tapi sebenarnya, pujian itu nggak berguna lho. Hehe… Orang yang keseringan dipuji jadi nggak akan pernah memperbaiki karyanya. Jadi, hati-hati dengan pujian.

Kesimpulannya: semua orang berhak punya pendapatnya masing-masing. Kalo ada yang nggak setuju dengan visi kita dalam berkesenian, biarin aja. Kalo ada orang yang sampai meluangkan waktu untuk mengritik, bahkan menghina, karya kita, itu artinya karya itu sudah menyentuh pikiran dan perasaan mereka, bukan?

Sumber gambar: bussinessinsider.com

Merumpi sama Pak Raden

Hari Sabtu lalu Kopling diajak Card To Post untuk ikut meramaikan kegiatan mereka di Ngerumpi Days Out, acara garapan Ngerumpi.com yang masih saudaraan dengan Salingsilang.com. ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official