Berawal dari Blog, Lalu Menjadi Buku

maira-kalman-self-portrait

Apa ya rasanya dibayar untuk berkhayal? Mungkin kamu bisa bertanya kepada Maira Kalman. Ilustrator, penulis buku, seniman, dan desainer kelahiran tahun 1949 ini meniti karir dengan cara sering-sering berkhayal. Banyak orang yang jatuh cinta dengan karya Kalman, bukan karena tekniknya yang spektakuler sampai nggak bisa ditiru, tapi karena ia bisa membuat sesuatu yang membosankan menjadi sangat imajinatif dan menyenangkan.

Kalman banyak menulis buku untuk anak-anak mengenai Max Stravinsky – seekor anjing yang puitis. Dia juga membuat sampul untuk The New Yorker, termasuk sebuah karya yang dibuatnya bersama Rick Meyerowitz dan berjudul “New Yorkistan”. Awal keterkenalan Kalman adalah waktu dia membuat ilustrasi pada tahun 2005 untuk buku “The Elements of Style” karya Willian Strunk dan E.B. White. Buku ini berisi panduan gaya menulis.

Max

Maira Kalman menikah dengan seorang desainer, Tibor Kalman, dan suaminya meninggal di tahun 1999. Keduanya membangun sebuah perusahaan yang sangat berhasil sampai hari ini, M&Co. The Company.

New-Yorkistan

Kalman menulis dan membuat ilustrasi setiap bulan untuk sebuah blog milik New York Times yang berjudul “The Principles of Uncertainty” selama 1 tahun, dan berakhir pada bulan April 2007. Blog itu sukses besar dan diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul yang sama. Pada tahun 2009, Kalman membuat ilustrasi lainnya dalam blog yang juga milik New York Times dan berjudul “And the Pursuit of Happiness”. Buku ini mengenai demokrasi Amerika. Kembali diterbitkan menjadi sebuah buku pada tahun 2010.

Pursuit-of-Happiness

Karyanya yang terakhir adalah ilustrasi untuk buku karya Daniel Handler yang berjudul “13 Words”.

Maira Kalman dikenal sebagai sosok yang bijak dan menyenangkan seperti yang dibaca orang di bukunya. Karyanya nggak cuma digemari oleh anak-anak, tapi juga orang dewasa. Subyeknya juga nggak terpaku pada suatu masa, tapi melingkupi masa lalu, masa kini dan masa depan.

13-Words

Kalman pernah membatasi karyanya. Sebagai seorang seniman yang eksentrik, dia lebih besar dari hidup itu sendiri. Ketajamannya dan kesedihannya, juga kebijakannya tergambar dengan jelas dan berani.

Kalman nggak menyukai plot dalam karyanya, bahkan ia mengaku nggak tau apa itu “plot”. Dia nggak suka dengan ide yang dimulai dari awal. Waktu, menurutnya, tidak selalu harus digambarkan dengan jelas. Kutipan yang paling menarik dari Maira Kalman adalah:

“How do we actually know that these sentences coming out of our mouths are real stories, are real sentences?”

Bebaskanlah dirimu ketika berkarya dari kungkungan aturan yang mengikat. Nggak semuanya harus teratur dan masuk akal, karena dalam seni semuanya adalah mungkin dan seharusnya nggak ada peraturan yang mengikat karya kamu.

Kalau kamu suka menulis di blogmu juga membuat ilustrasimu sendiri di sana, kamu mungkin juga bisa menjadi Maira Kalman berikutnya. Yang penting, berkaryalah dengan hati yang jujur. Sambutlah setiap ide yang datang, dari mana pun datangnya. Lalu tuangkan dalam blogmu sebagai awal.

Bukankah sesuatu yang besar dimulai dari hal kecil?

 

Sumber foto: mohawkconnects.com dan beberapa sumber lainnya

Hendy Musa

Hendy Musa, seniman yang bekerja sebagai art director di sebuah perusahaan advertising. Pria kelahiran kota Semarang ini sudah menggilai komik sejak kecil, terutama Dragon Ball. ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official