Kopi Ganja “Legal”

Amsterdam_coffee1

Kopi dan ganja

Sudah bukan rahasia lagi kalo banyak yang bilang bahwa di Aceh kita bisa menemui kopi ganja. Iya, kopi yang dicampur dengan ganja. Sekitar tujuh tahun yang lalu, konon kopi ini dijual dengan harga Rp90.000 – Rp100.000 per kilonya dan dapat ditemui di sekitar Banda Aceh. Tapi tentunya karena ganja tergolong narkotika, kopi ini nggak dijual bebas. Para pedagangnya pun sangat hati-hati karena nggak mau mengambil risiko.

o-LEGAL-570

Weed cold-brewed coffee “Legal”

Nah, kalau di Aceh kopi ganja itu ilegal, lain halnya yang terjadi di Washington. Pada bulan Juli 2014 yang akan datang, di negara bagian tersebut akan dijual kopi ganja yang legal dengan nama “Legal”. Minuman ini adalah cold-brewed coffee yang dikemas dalam botol dan dianjurkan untuk diminum dalam keadaan dingin. Adam Stites, penciptanya, mengatakan bahwa kopi ini sama dahsyatnya dengan efek ketika kita minum segelas wine, karena dicampur dengan 20 miligram ganja dalam setiap botolnya.

cold-brew

Weed cold brewed coffee “Legal” rasa plain

Legal hadir dalam 5 macam rasa: plain, cream dan sugar, sparkling cherry, lemon ginger, dan pomegranate. Tujuan dibuatnya kopi ganja ini adalah untuk menebarkan euforia. Meskipun ganja adalah barang legal di sana, yang boleh membeli dan meminum kopi ganja ini adalah mereka yang usianya di atas 21 tahun.

Menurut Stites, orang yang meminum kopi ini nggak cuma merasa terjaga, tapi juga akan lebih aktif bekerja karena efek ganja tersebut. Harga per botolnya sekitar $9 – $12 saja dan hanya akan dijual di Washington, karena itulah satu-satunya negara bagian di Amerika yang melegalkan penggunaan ganja. Colorado sebenarnya juga membebaskan ganja, tapi belum pasti apakah minuman ini juga akan dijual di sana.

Yang menarik adalah perbedaan efek setelah diminum antara kopi ganja yang berasal dari Aceh dan yang berasal dari Washington ini. Konon kabarnya sih kopi ganja yang berasal dari Aceh mendatangkan efek mengantuk, sementara Legal katanya malah membuat orang menjadi lebih bersemangat. Wah.

Bagaimana pun, kopi Aceh kan memang sudah terkenal enak, dengan atau tanpa ganja sekalipun. Jadi enak atau nggaknya rasa secangkir kopi itu tergantung dari kualitas bijinya, bukan dari campurannya. Di Malaysia dan India, kopi yang dicampur susu pun sudah nikmat, tanpa harus dicampur ganja.

Dan untuk apa mengalami kesenangan sesaat kalau pada akhirnya ternyata malah membuat kita harus berurusan dengan pihak yang berwajib kan? Selama belum dilegalkan, menurut Kopling sih jangan. Hehe…

Salam sruput!

 

Sumber gambar: acehnationalpost.com dan beberapa sumber lainnya

IBC 2013: Jogja & Surabaya

Teman-teman Kopling pasti udah pernah denger tentang Indonesian Barista Competition (IBC) kan? Seperti yang udah pernah diumumin bulan Januari kemarin, dan seperti yang udah dilakukan ...
joker123malaysia pussy88 xe88 mega888official